4

884 80 9
                                    

~Selamat Membaca~
-
-

"Jadi itu alasan kalian berdua tinggal disini." ucap Ashel sambil berjalan memasuki lift Apartemen.

"Ya gitu." balas Zee

"Btw kopi tadi enak banget loh!." puji Ashel

"Beneran? Syukurlah kalau Lo suka."

"Tapi kok bisa sepi ya?." tanya Ashel

"Mungkin karena ada cafe baru didepan sana."

"Kapan-kapan gue ajak temen-temen gue buat ngopi di tempat Lo deh Zi."

"Wah! Makasih banget itu mah" balas Zee sambil tertawa.

ting!

Pintu lift pun terbuka. Zee dan Ashel mulai melangkah keluar dari lift menuju unit mereka berdua.

"Gue duluan ya Zizi." pamit Ashel lalu masuk kedalam unitnya sambil melambaikan tanganya walaupun sedikit kesulitan karena membawa barang.

"Bye Cell" balas Zee sambil melambaikan tanganya ke Ashel lalu masuk kedalam unitnya.

Saat sudah masuk Zee melihat Apartemen nya yang sudah rapih. Mungkin karena Marsha juga tidak suka berantakan jadi di rapihin.

"Wah! Udah rapih aja" ucap Zee saat sudah berada di dalam unitnya.

"Marsha!" panggil Zee namun tak ada jawaban. Zee pun berjalan menuju kamar, mungkin Marsha berada di sana.

Saat berada di kamar Zee melihat Marsha yang sedang memegangi perutnya. Dengan keringat yang terus bercucuran di dahinya.

Zee pun langsung berlari ke arah Marsha lalu menggendong Marsha keluar dari unit nya.

Zee lalu membawa Marsha menuju parkiran mobil yang berada di bawah.

Zee langsung menaruh Marsha di bangku penumpang sedangkan Zee di bangku supir.

••

"Diusia kehamilan seperti ini memang sering terjadi seperti itu. Karena tubuh Marsha belum siap untuk hamil, berbeda dengan orang yang sudah siap untuk hamil."

"Mungkin lain kali jangan terlalu mengerjakan yang berat, karena kehamilan kamu ini masih muda dan juga kamu masih belum terlalu siap."

"Zee, Marsha nya dijaga, gizi dan vitamin harus terpenuhi. Jangan dibuat stress karena bisa bahaya buat anak kalian berdua." ucap Dokter tersebut kepada Marsha dan Zee.

Zee memutuskan membawa Marsha kerumah sakit, karena melihat Marsha terlalu pucat.

"Iya dok"

"Nanti saya tuliskan resep vitamin ya" ucap Dokter yang bernama Feni.

"Iya dok. Terima kasih" ucap Zee.

"Kalian berdua juga jangan melakukan itu dulu ya" pesan Feni

Mereka berdua pun keluar sambil membawa kertas berisi catatan. Zee pun menyuruh Marsha untuk duduk di kursi tunggu, sedangkan Zee mulai menebus Vitamin Marsha.

Angel! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang