10

814 80 4
                                    

~selamat membaca~
-
-

"Kenapa gak pernah bilang Cha?" tanya Zee

Kini mereka berdua sedang berada di ruang tengah.

"Itu cita-cita aku Zee." ucap Marsha

"Kamu mau ninggalin aku?" tanya Zee "kamu gak sayang sama aku Cha?"

"Aku sayang kamu Zee. Sayang banget."

"Dan ini buat masa depan kita Zee." sambung Marsha.

"Aku selalu Nerima apa yang kamu mau Cha. Aku kurang buat kamu?"

"Kamu gak ada kurang. Aku bahagia sama kamu tapi ada cita-cita yang harus aku tuju."

"Okey. Kamu boleh kuliah di jepang tapi Michie dan Gracie aku yang urus."

"Zee gak bisa gitu dong. Kan kita udah bicarain ini sebelumnya. Jangan egois Zee."

"Aku egois? Aku ngebolehin kamu untuk ngejar cita-cita kamu dan sekarang aku gak boleh ngurus anak-anak aku? Kamu yang egois Chaa."

Ucap Zee lalu dirinya pun pergi dari sana meninggalkan Marsha yang sedang memandang ke sembarang Arah.

••

Dilain tempat. Disinilah Zee berada, disebuah tempat dimana dirinya datangi ketika sedang ada masalah.

"Masalah apalagi?" tanya Christian sambil memberikan satu botol minuman soda.

"Dia mau ke jepang dan gue baru tau sekarang." ucap Zee sambil menatap ke jalanan di kota jakarta yang sedang ramai karena kemacetan.

"Dia mungkin mau ngomong lama. Cuman kan kemarin-kemarin Lo lagi sakit takut bikin Lo tambah down." ucap Christian lalu meminum minuman yang ia bawa tadi

"Pulang gih. Lo gak bisa setiap ada masalah selalu kabur kayak gini. Dia lagi butuh Lo pasti, tinggal nunggu hari lahir aja kan?." tanya Christian

Zee mengangguk. Saat sedang melamun dirinya merasakan ponselnya bergetar.

Zee mengangkat telfon yang berdering.

"Halo." ucap Zee kepada seseorang yang berada di sebrang.

"Hah? Aku kesana." ucap Zee lalu menutup ponselnya dan bergegas dari sana menuju rumah sakit.

Zee menjalankan mobilnya di kecepatan sedikit tinggi untuk cepat sampai di rumah sakit.

Membutuhkan sekitar 15 menit Zee sampai disana. Terlihat didepan ruangan sudah ada kedua orang tua Marsha dan Keluarga Zee.

"Marsha dimana?" tanya Zee

"Kamu apain anak saya?" tanya Cindy sambil membentak Zee

"Kamu buat anak saya terluka lagi." ucap Cindya dengan penuh penekanan

"Pah. Marsha kenapa?" tanya Zee kepada Kenan. Dirinya tak ada waktu untuk ribut dengan mama mertuanya.

"Dia pendarahan, tapi udah berhasil ditanganin. Untungnya gak terlalu parah."

"Marsha berhasil melahirkan anaknya om." ucap Aldo yang keluar dari ruang persalinan.

"Aldo?" ucap Zee yang bingung mengapa ada Aldo disinj

"Kenapa? Mau marah sama dia? Dia yang bawa Marsha kesini. Mungkin kalau Aldo gak ada kamu gak akan bisa ketemu anak saya bahkan cucu saya. Dasar gak becus, gak berguna!." ucap Cindy yang melihat tatapan tajam Zee.

"Maaf Tante, saya gak bisa jaga Marsha dengan baik. Saya gak pantes, saya izinin dia kalau mau pergi ke jepang. Saya rasa dia lebih baik kalau tidak didekat saya." ucap Zee lalu pergi dari sana

Angel! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang