20

369 62 1
                                    

~Selamat Membaca~
-
-

Setelah hari itu Marsha lebih banyak meluangkan waktu bersama Michae dan Gracie. Dirinya begitu agar lebih tau tentang kedua anaknya.

Dan sekarang Marsha sedang didapur menyiapkan makanan untuk Michae. Gracie hari ini tak bersamanya karena ikut Zee ke kantor.

"Ma ini bagusnya warna apa??" tanya Michae yang sedang mewarnai gambar.

Marsha pun mematikan kompor dan menghampiri Michae yang berada di meja makan. Marsha pun melihat gambar di buku gambar.

"Warna biru dong.. Kan ceritanya itu air." ucap Marsha.

Michae mengangguk lalu mengambil pensil warna berwarna biru. Michae langsung mewarnai air itu sesuai dengan warna pilihan Mama nya.

Marsha pun kembali ke posisi awal, dirinya mengambil piring lalu menaruh lauk di piring tersebut.

"Sosis!! Kesukaaan siapa sih ini?"

"Michae!!." ucap Michae dengan antusias melihat makanan kesukaan nya.

Michae langsung mengambil satu sosis dan memakanya dengan lahap.

Marsha pun mengambilkan nasi dan buah untuk Michae.

"Makan buah dulu ya." ucap Marsha lalu menyodorkan sepiring buah kesukaan Michae yaitu apel.

Michae pun menggeleng. Dirinya berusaha mengambil kembali sosis.

"Sayang buah dulu ya. Nanti habis mam buah terserah mau diabisin sosis nya apa ngga." ucap Marsha sambil berusaha menyuapi Michae buah.

"Emm... ngga mau Maa. Michae mau nya sosis." balas Michae sambil menjauh dari buah buahan yang Marsha berikan.

"Michae pleasee. Makan buahnya dulu yaaa, habis itu baru makan sosis nya okee." bujuk Marsha kepada Michae yang sangat susah makan buah.

Michae pun akhirnya mengangguk dan memakan buahnya membuat Marsha tersenyum senang.

Dilain tempat Zee baru saja selesai meeting, dirinya menghampiri Gracie yang sedang bermain di ruanganya.

"Pak Zee saya keluar ya. Ada yang ingin di kerjakan."

"Iya terima kasih ya Kathrin." ucap Zee kepada karywanya yang bernama Kathrina.

Kathrin pun keluar dari ruangan Zee. Zee pun ikut duduk disamping Gracie yang sedang bermain.

"Anak Papa main apa nih??" Tanya Zee sambil merapihlan anak rambut Gracie.

"Main. Oh ya Papa, Kakak mau nanya." ucap Gracie sambil menoleh ke arah Zee.

"Apa sayang?"

"Kemarin kan Gracie mandi bareng Mama, terus di perut Mama Gracie liat ada bekas luka gitu. Itu kenapa?" tanya Gracie penasaran.

"Dulu sebelum Gracie sama Michae lahir. Gracie sama Michae ada disana, didalam sana. Terus biar bisa lahir perut Mama di buka lewat itu baru deh kamu sama Michae keluar." ucap Zee menjawab pertanyaan Gracie.

"Berarti nanti adek bayi lewat situ juga?"

"Tergantung." ucap Zee.

"Itu sakit ya Pa?"

"Mungkin."

"Maafin Gracie ya bikin Mama kesakitan. Gracie nanti bilang ke Michae biar gak bikin Mama sakit lagi." ucap Gracie dengan sedih.

"Heyy kok sedih? Tapi kan setelah Mama kesakitan pas lihat kamu sama Michae langsung seneng lagi." ucap Zee memangku putrinya itu yang sedih.

"Gracie merasa bersalah." ucap Gracie sambil memanyunkan bibirnya menahan nangis.

"Kok nangis? Kita pulang aja yuk! Pasti mau meluk Mama kan, nanti sekalian ngomong lagi sama Mama okey." ucap Zee lalu menggendong Gracie yang sudah meneteskan air matanya.

Zee pun mengambil kunci mobilnya lalu menyuruh OB untuk membereskan mainan Gracie.

Setelah cukup lama si perjalanan, akhirnya Zee dan Gracie sampai di rumah. Gracie keluar mobil langsung berlari menghampiri Marsha yang sedang menonton di ruang tengah sambil menemani Michae yang sedang menggambar kembali.

Marsha yang melihat Gracie berlari ke arahnya. Langsung membenarkan duduknya.

"Kakak kenapa?"

"Mama maafin Gracie yaaa. Gracie sama Michae udah buat perut Mama ada luka." ucap Gracie memeluk tubuh Marsha dengan erat.

Marsha menatap Zee bertanya-tanya apa yang terjadi, Zee hanya mengangkat kedua bahunya tak tahu.

"Luka apa sayang?"

"Kata Papa luka di perut Mama ada karena Mama mau keluarin Gracie san Michae."

"Luka apa?" tanya Michae yang sedari tadi mendengar obrolan Kakaknya dan Mamanya.

"Michae, kita pokoknya gak boleh buat Mama sakit lagi ya." ucap Gracie kepada Michae yang hanya dibalas anggukan oleh Michae.

Gracie san Michae pun memeluk tubuh Marsha, Gracie kembali menangis sambil memeluk tubuh Marsha.

Malam nya Zee sudah berhasil membuat Gracie dan Michae tertidur. Dirinya kini masuk kedalam Kamarnya.

Disana dirinya melihat Marsha yang sedang duduk bersender sambil memakai lotion di kedua tanganya.

"Mikirin apa sih?"

"Ucapan Gracie tadi. Dia lucu banget, dia minta maaf karena udah buat aku sakit. Tapi bukanya harusnya aku yang minta maaf karena udah pernah berusaha buat ngehilangin mereka berdua?" tanya Marsha debgan mata berkaca kaca.

"Harusnya aku yang minta maaf ke mereka berdua. Bukan Gracie yang minta maaf ke aku, mungkin kalau waktu itu kamu setuju kita gak bakal bisa kayak gini." ucap Marsha mulai meneteskan air matanya.

Zee pun memeluk tubuh Marsha agar Marsha menangis di pelukanya.

Mungkin karena hormon ibu hamil yang gpang berubah-rubah. Marsha jadi gampang menangis karena hal sepele.

"Aku sayang banget sama mereka. Gak bisa kalau harus jauh lagi. Aku nyesel banget." ucap Marsha

"Gak pap sayang. Seenggaknya sekarang kita mencoba lebih baik buat Gracie dan Michae dan dede bayi." ucap Zee mengelus pundak Marsha.

Terima kasih telah membaca. Selamat bertemu dengan par selanjutnya

Angel! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang