24

353 61 1
                                    

~Selamat Membaca~
-
-

Malam ini Zee tengah tertidur, dirinya tidur memeluk guling karena Marsha marah oleh dirinya.

Zee lupa bahwa Marsha mengatakan bahwa dirinya akan masak namun Zee malah makan dengan Febri, Flo dan Lutfi.

Alhasil Zee tidak boleh memeluk Marsha malam ini dan esok. Tapi gak tau juga apakah Marsha akan kuat tidak di peluk oleh dirinya.

Marsha yang gengsi dirinya tak bisa tidur karena dirinya harus dipeluk Zee setiap malam. Marsha pun pelan-pelan mengambil guling Zee lalu perlahan masuk kedalam pelukan Zee.

Zee yang belum sepenuhnya tertidur hanya tersenyum diam-diam sambil menggeser badan nya agar Marsha dapat tempat.

Setelah Marsha berhasil, dirinya pun memeluk Zee namun dengan hati-hati karena dirinya bukan sendiri melainkan bersama anak nya.

"Sini geseran lagi." ucap Zee membuat Marsha menoleh ke arah Zee.

"Kok gak bisa masih bangun? Kan jadinya gak harus capek-capek."

"Ya kamu nya gak nanya kalau aku udah tidur atau belum." ucap Zee terkekeh.

"Ihh ngeselin deh." ucap Marsha ya g masih memeluk Zee.

"Katanya aku gak boleh peluk kamu." ucap Zee sambil merem.

"Ya kan kamu yang gak boleh peluk aku, bukan aku gak boleh peluk kamu." ucap Marsha mempererat pelukanya kepada Zee.

Zee pun menunduk untuk melihat wajah Marsha yang sedang mendongak menatap dirinya. Zee langsung mencium bibir Marsha dengan lembut.

"Bilang aja gak bisa jauh dari aku." ucap Zee mencium seluruh wajah Marsha.

"Ya.... itu salah satunya sih." ucap Marsha sambil tersenyum gemas.

"Udah ah yuk tidur. Bumil gak boleh begadang." ucap Zee lalu mengelus pundak Marsha agar tertidur.

Mereka berdua pun memenamkan mata mereka masing-masing.

Pagi nya Zee merasa kakinya menyentuh sesuatu yang basah. Dirinya pun mulai membuka matanya pelan.

Zee melihat di kaki nya ada Michae yang tertidur. Dan di dekat Michae ada sesuatu yang basah.

"Astaga Michae. Ngompol ya?" tanya Zee yang diangguki Michae sambil merem.

Zee pun menggendong Michae lalu memandikan nya.

"Lain kali kalau mau pipis bilang aja. Jangan ngompol lagi ya nanti puser nya digigit capung mau?" tanya Zee

"Ngga lah." balas Michae.

Setelah selesai memandikan Michae, Zee menyuruh Michae untuk memakai baju di kamarnya dan dirinya ke kamar untuk membersihkan ompol Michae.

"Ngompol lagi sayang?" tanya Marsha yang baru saja bangun.

"Iya. Tadi malam dia dateng lagi kayaknya." ucap Zee sambil membersihkan kasurnya menggunakan lap.

Marsha pun bangun dari kasur lalu duduk di sofa. Setelah merasa nyawanya sudah terkumpul Marsha mulai membuka sprei kasur untuk diganti kembali.

"Laundry aja nanti." ucap Zee yang diangguki oleh Marsha.

Setelah merasa sudah bersih, Zee membuka lemari untuk mengambil sprei baru dan memasangkan nya kembali di kasur mereka.

Setelah selesai Zee pun duduk di sofa tepatnya di samping Marsha. Marsha yang melihat Zee kecapean pun memberikan Zee air putih.

"Air putih kamu udah abis?" tanya Zee kepada Marsha.

"Masih ada satu dus lagi kok." ucap Marsha menunjuk Dus yang berisi air putih stok untuk Marsha karena Marsha tak cukup apabila hanya satu botol.

"Mandi yuk." ajak Zee sambil menatap Marsha.

"Yaudah sana."

"Bareng kamu dong. Udah lama tau gak mandi bareng" ucap Zee sambil mengelus pipi Marsha.

Marsha yang diperlakukan itu pun memcium bibir Zee lembut. Marsha menahan tengkuk Zee agar memperdalam ciuman tersebut.

Zee yang melihat Marsha agresif hanya mengikuti permainan Marsha. Ciuman Zee pun turun ke leher Marsha, Marsha pun menikmati permainan Zee.

—YA GITU DEH—

Setelah mereka berdua melakukan hal itu saat mandi. Kini mereka sudah selesai dari aktivitas mandi mereka.

Hari ini rencananya Zeesha mengantar Gracie dan Michae untuk olaharaga tenis. Zee memggunakan celana pendek dan kemeja putih dan Marsha memakai dres putih dan jaket denim.

Zee beberapa kali menyemprotkan parfume ke badanya dan memakai sunscreen. Setelah meratakan Zee pun mengambil kacamatanya lalu mengambil handphone serta dompet.

Marsha yang sudah rapih tinggal memakai lipstick pun langsung berdiri dan keluar dari kamar.

Zee meliaht kedua anaknya sudah dengan pakaian masing-masing.

"Cantik banget kakak Gracie." ucap Zee memcium pipi Gracie.

"Yang ini juga ganteng banget Mas Michae." ucap Zee lalu mencium pipi Michae juga.

"Alay." balas Michae.

"Ngeselin." balas Zee.

Michae pun berjalan menuju Mama nya lalu mencium pipi Marsha. Gracie pun mengikuti adeknya dan melakukan hal yang sama.

Mereka berempat pun berjalan keluar. Michae, Gracie dan Marsha menunggu didepan untuk menunggu Zee mengeluarkan mobil.

Terima kasih telah membaca. Sampai jumpa di part selanjutnya.

Angel! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang