8

896 82 3
                                    

~Selamat membaca~
-
-

Disuatu ruangan yang masih berada di kamar rumah sakit Zee. Terkumpul lah Bobby, Anin, Aran dan juga Lulu.

"Ini pak berkas-berkas yang tadi." ucap Lulu kepada Bobby.

Bobby pun m ngambil berkas-berkas tersebut lalu duduk di sofa kamar rumah sakit Zee. Dirinya melihat isi berkas tersebut, terdapat potongan cctv di depan Cafe Zee.

"Cindy. Benar-benar wanita itu." ucap Bobby

"Pastikan keluarga Kenan tidak masuk kedalam kamar ini. Saya tidak mau Zee didatangi oleh keluarganya." pesan Bobby kepada Lulu

Lulu hanya mengangguk lalu dirinya keluar menelfon beberapa rekan nya untuk menjaga pintu depan kamar Zee.

"Kakek... jangan gitu dong. Kasian Marsha, masa dia gak boleh jenguk suaminya." ucap Anin

"Kakek gak terima ya, karena keluarga mereka Zee jadi kayak gini."

"Tapi jangan gitu Kek, kasian disini yang salah Tante Cindy kan bukan Marsha tau om Kenan."

"Saya gak suka di bantah!."

Anin hanya diam mendengar jawaban Kakeknya. Ketika Kakeknya sudah begitu dirinya hanya bisa menurutinya.

"Udah Kak" ucap Aran

Aran pun beralih ke arah Zee, Ashel masih setia menunggu Zee siuman, dirinya dari tadi belum pulang.

"Shel, kamu ada US kan? Gak mau pulang aja? atau belajar disini?" tanya Aran

"Kayaknya belajar di kantin Deket sini aja Kak Aran." ucap Ashel

"Yaudah, nanti kalau emang mau belajar, Kak Aran temenin ya." ucap Aran kembali.

Ashel hanya mengangguk. Dirinya kembali fokus kepada Zee.

Saat sedang menatap wajah Zee yang sangat tenang. Tiba-tiba jari Zee bergerak. Ashel langsung memanggil Aran.

"Kak Aran, Zee gerak" ucap Ashel

Aran pun memanggil dokter. Tak lama dokter datang, dokter langsung mengecek kondisi Zee.

"Alhamdulillah Zee sudah siuman, kondisinya sudah lumayan mrmbaik, hanya tinggal pemulihan tangan."

"Nanti setiap beberapa kali saya akan cek ya."

Dokter tersebut pun pergi dari sana. Dirinya berjalan keluar bersama suster yang mengikutinya di belakang.

"Zee dimana?" tanya Zee

"Syukurlah lo bangun Zee." ucap Aran

"Kamu lagi di rumah sakit Zee. Gimana ada yang kamu rasain"

Zee menggeleng "Tangan nya ngilu doang." ucap Zee

"Tangan kamu patah, tapi masih bisa sembuh kok. Cuman untuk pemulihan harus di gips."

"Kamu inget gak kejadian sebelum kamu pingsan?" tanya Ashel.

Angel! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang