Happy Reading!
Setelah Pemakaman Mamak selesai Boris menyuruh Oki, Bene, Indra untuk Pulang lebih dulu dan ketiganya menuruti permintaan Abangnya itu, walau Bene sempat menolak karna dirinya masih ingin lebih lama di Makam, namun untungnya Bene mau menuruti permintaan itu setelah Indra memberi penjelasan padanya
Oki, Bene, dan Indra berlalu dari Pemakaman meninggalkan Boris sendiri di sana, setelah ketiga Adiknya pergi Boris menjatuhkan dirinya di samping Makam Mamak.
"Mak siapa nanti yang masakin kami makanan? Siapa nanti yang ngomel-ngomel kalau Kami nakal? Siapa yang" Kata kata Boris terhenti dadanya mulai sesak, matanya mulai berkaca-kaca bersamaan dengan itu langit mulai gelap dan bergemuruh
Boris terdiam mencoba menormalisasikan keadaanya dirinya mengatur nafas dan mencoba menahan tangisnya
Namun tak bertahan lama, hujan turun bersamaan dengan Boris yang meneteskan air matanya, dirinya tak mampu menahan tangisnya
"Mak maaf kalau dalam waktu dekat ini Boris belum bisa iklhasin Mamak ya" Hujan sedang mengguyur Boris namun ia tampak tak peduli dengan itu
"Boris belum siap kehilangan Mamak masih banyak hal-hal yang masih mau Boris kasih ke Mamak" Tangis Boris semakin menjadi dirinya berbaring di atas Makam Mamak dengan tangannya sebagai tumpuan kepalanya
"Kalo gak karna permintaan Bene itu pasti Mamak masih ada kan" tuturnya "Pasti Mamak masih ada di rumah masih nyiapkan kami makanan, masih ngomel ngomel karna kami buat rumah berantakan" Sambungnya lalu bangun dari baringnya
"Bene yang salah di sini Mak gara gara dia Mamak pergi ninggalin kami" Boris menyalahkan Bene atas apa yang sudah menimpa mereka
Lalu Boris terdiam dan merasakan dingin di tubuhnya dirinya sudah cukup lama berada di makam dan dinginya air hujan membuat tubuhnya menggigil dan di situ juga dirinya menyadari hari sudah mulai gelap
Lalu Boris memutuskan untuk kembali "Mak Boris pulang dulu ya" Pamitnya sebelum beranjak dari Makam dan mencari tempat teduh terlebih dulu untuk memesan Taxi Online
***
Oki dan Indra, keduanya tengah mengkhawatirkan Boris yang belum kembali dari Makam padahal di luar tengah hujan deras dan hari sudah mulai gelap sedangkan Bene berada di Kamarnya tengah menangis dan menyesali apa yang terjadi
"Bang Oki di Kamar aja kawani Bene sekalian coba hubungin Bapak lagi" pinta Indra kepada Oki dan di balas anggukan dari Oki
"Jangan marahin Bene ya" pinta Indra lagi dan kembali di balas anggukan oleh Oki yang setelah itu naik ke lantai atas dan menuju kamar Bene
Tak lama setelah itu Boris pulang dengan kondisi basah melihat kedatangan Boris Indra pun dengan cepat menghampiri Boris dengan Handuk yang sudah di siapkanya dari tadi dan memberikanya pada Boris
"Dimana Bene sama Oki" tanya Boris sambil mengambil handuk yang di berikan Indra dengan ekspresi yang sulit di jelaskan antara marah, sedih semuanya campur aduk.
"Di kamar Bang, Bang Oki masih coba hubungin Bapak Abang tenang dulu Bersihkan dulu badan Abang nanti masuk angin, nanti Indra buatin Teh hangat buat Abang" Jelas Indra pada Boris dan di balas anggukan dari Boris
Boris pun pergi untuk membersihkan diri ia menuruti apa yang di perintahkan Indra, Indra adalah orang kedua yang Boris dengarkan di Rumah setelah almarhum Mamak, Indra adalah adik yang paling mengerti Boris.
Beberapa menit Berlalu Indra tengah berada di Dapur untuk membuatkan Boris Teh hangat dan setelah itu membawakanya ke Ruang keluarga lalu duduk di sana dan tak lama setelah itu Boris datang dan juga duduk di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adek Untuk Abang
RandomMereka adalah keluarga yang hidup bahagia, berkecukupan dan harmonis, keluarga yang saling melengkapi, adik-kakak yang saling menyayangi satu sama lain. Namun ada sebuah kejadian yang merenggut nyawa sang ibu. Setelah kejadian itu, Boris anak sulung...