BAB 10

610 73 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Happy Reading!

Bel Istirahat berbunyi di gedung SMA dan para siswa di sana berhamburan pergi keluar dari kelas mereka. Ada yang ke kantin, Ada yang ke toilet, Dan ada yang ke lorong sekolah untuk bergosip, Boris dan Emon adalah murid yang memilih untuk menikmati jam istirahat mereka di kantin mengisi perut mereka yang kosong.

"Lo mau makan apa Ris biar gue pesenin sekalian, tapi bayar sendiri!"

"Mie ayam satu sama teh es satu" Lalu setelah mendengar pesanan Boris tadi Emon melangkah ke tempat pemesanan makanan di kantin, dan di situ terlihat antrian panjang murid yang ingin memberi tahukan makanan dan minuman yang akan di pesan, Dan sudah bisa di pastikan Emon akan lama berada di sana sekedar untuk memberi tahukan pesanan mereka saja

Boris tengah duduk diam seorang diri melihat sekeliling kanting yang di penuhi murid murid dari berbagai kelas di gedung SMA itu

Braakk!

Boris kaget mendengar gebrakan meja dan langsung menoleh ke seseorang yang tiba tiba saja ada di hadapannya, dan sepertinya itu orang yang menggebrakan meja tadi "Hai Bro" Sapa anak Laki laki itu dengan senyum dibibirnya dan halis yang terangkat.

Dan Boris hanya membalasnya dengan senyuman saja "Kenalin" Anak itu mengulurkan tangannya mengajak Boris berjabat tangan namun Boris tidak langsung menyambut jabatan itu. Karna merasa Boris lambat merespon, anak itu langsung saja menjabat tangan Boris

"Indra kelas X IPS 5" Kenalnya

Mendengar itu Boris menaikan kedua alisnya "Nama gue sama kan kayak nama adek lo?" Indra melepaskan jabatannya secara tiba tiba "Tapi panggil aja gue Frimawana. Biar lebih simpel, Frimawan aja" Frimawan menyadari kalau Boris sedikit kaget dengan namanya yang sama dengan adiknya, Indra.

"Gue Bor-"

"Boris Thompson" Potong Frimawan yang ternyata sudah tau siapa nama orang yang ada di hadapannya itu dan Boris hanya menampakan senyumnya lagi, mungkin ia sedikit terkejut, karena bisa-bisa nya Frimawan tau nama panjangnya.

"Mungkin hampir semua orang di sudut gedung ini udah kenal sama lo, Anak baru yang baru beberapa hari masuk udah dapet kasus" Dan nyatanya memang seperti itu Boris hampir di kenal semua orang yang ada di gedung ini karna kasusnya kemarin

"Tapi lo keren Bro" Frimawan menepuk pundak Boris, seolah-olah tidak ada rasa canggung yang di rasakan Frimawan "Sejauh ini gak ada yang berani sama bocah itu, lo orang pertama yang bikin dia ... Habis!" Sambungnya

Boris tidak ada berbicara dari tadi, entah dirinya merasa canggung, atau tidak nyaman dengan orang yang baru saja dirinya lihat dan kenal. Boris tidak biasa sok kenal dan sok akrab kepada orang baru, ia harus mengenalnya lebih dekat, baru bisa berteman.

"By the way lo nyebat?" Frimawan berhaya seolah tengah merokok, dan hal itu langsung di pahami oleh Boris "Gak lah, gila." Boris menggeleng, Boris memang tidak pernah merokok, karena ia tahu kalau Bapak akan membunuhnya jika ia merokok. Di lingkungan sekolahnya yang dulu, Rokok adalah barang yang paling haram disana.

Dari Adek Untuk AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang