BAB 9

525 70 8
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading!

Di hari libur sekolah anak anak di panti berada di aula besar untuk bimbingan rutin seminggu sekali

Seluruh anak panti telah berkumpul di aula besar dan bersiap siap untuk mengikuti bimbingan namun sebelum itu anak anak harus di absensi kehadirannya terlebih dulu

"Gimana anak anak hadir semua?" Tanya mbok Sarti ke salah satu pengurus panti yang baru saja memeriksa kehadiran anak anak "Atas nama Boris bu dari kamar nomor 34 gak hadir" Jawab pengurus panti itu

Mbok Sarti menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya "Anak satu itu memang susah di atur" Jelas Mbok Sarti merasa kesal karna sudah dua minggu Boris tidak mengikuti bimbingan ini

"Mulai bimbingannya" Perintah mbok Sarti lalu dirinya melangkah pergi dari aula besar dengan wajah kesalnya

Mbok Sarti menghentikan langkahnya di depan pintu kamar dengan papan nomor 34 dan mengetuk pintu itu "Boris" Panggilnya dengan suara tegas, Namun beberapa saat berlalu Boris tidak menjawabnya

"Boris keluar!" Suara mbok Sarti semakin lantang dan pada akhirnya pintu itu terbuka menampak satu sosok anak laki laki dengan wajah yang kurang segar

"Baru bangun?"

Boris mengangguk sembari menggaruk kepalanya yang memang terasa gatal "Kamu tau kan hari ini ada jadwal bimbingan" Mbok Sarti menatap tajam Boris yang terlihat santai santai saja

"Hm" Boris hanya menjawab dengan deheman saja dirinya terlalu malas untuk menjawan panjang lebar karna baru saja dirinya bangun dari tidurnya "Lalu kenapa tidak bangun lebih awal untuk ikut bimbingan" Sungguh Boris merasa kesal pagi pagi begini sudah banyak pertanyaan yang di lemparkan kepadanya

"Bimbingan isinya cuman itu itu aja gak penting gak masuk juga di otak saya" Mbok Sarti sebenarnya sudah menahan emosinya sedari tadi "Sekarang kamu pergi ke aula saya gak mau ada alasan!" Bentak mbok Sarti menampilkan tatapan tajamnya

Sebenarnya hal itu tidak membuat Boris takut namun karna dirinya sadar diri bahwa mbok Sarti juga baik karna masih mau menampung dirinya yang memang sering bersikap kurang ajar

Boris langsung melangkahkan kakinya menuju aula panti untuk mengikuti bimbingan, dengan rasa malas yang menggebu-gebu, ia sampai lupa untuk mengganti baju dan mencuci wajahnya. Alhasil, ia mengikuti bimbingan dengan kolor hitam yang ia pakai tidur kemarin.

"kek monyet muka mu, mangkannya dibangunin bangun, bukan marah marah" Bisik Oki.

***

Sepulang sekolah, Boris masuk ke panti dan hendak berjalan ke lobby, di lobby, tentu banyak anak-anak yang bermain atau sekedar melewati lobby untuk menghilangkan rasa bosan, biasanya ini dilakukan oleh anak-anak yang tidak punya teman disana.

Mata Boris tertuju pada sekumpulan anak perempuan yang sedang bermain di dekat meja yang berada di lobby, meja itu milik Mbok, biasa Mbok gunakan untuk menyimpan salinan Identitas anak panti, tujuannya agar tidak usah repot kalau ada orang tua yang mau mengadopsi.

Dari Adek Untuk AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang