BAB 22

349 45 11
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Siang hari di hari yang baru saat ini Indra dan Oki sedang berkeliling mencari pundi pundi rupiah untuk menghidupi keduanya, walau uang tabungan masih ada keduanya tetap berkerja karena menurut mereka uang tabungan itu bisa di pakai nanti kalau sedang sangat butuh.

Banyak yang mau mendengarkan mereka dan memberi mereka imbalan, para pengendara suka dengan suara Indra yang khas dan cara Oki bermain gitar, jadi sejauh ini kehidupan mereka di jalanan tak terlalu buruk bagian buruknya adalah saat mereka harus berkeliling untuk mencari tempat untuk berteduh dan tidur dan saat Indra kambuh.

"Makasih" Indra mengambil uang yang di sodorkan pengendara padanya dan hari ini cukup banyak pengendara yang memberi mereka imbalan

"Minum dulu Nda" Oki menggandeng Indra dan berjalan ke pinggir jalan untuk beristirahat, keduanya duduk di sana dan melepas dahaga mereka

"Bang Acho di mana ya" Indra melihat sekeliling lampu merah yang sepi anak anak di sana

"Kayaknya engga keliling di sini" Saut Oki yang juga ikut memperhatikan sekeliling mencoba mencari keberadaan Acho yang tak ada di sana, ketiganya tak berangkat bersama karena Indra yang terlambat bangun.

***
"Pak koran hari ini beritanya seru seru" Acho menawarkan korannya satu persatu pada pengendara, walau hari sudah siang dirinya tetap mencoba berjualan karena hasil yang di perolehnya pagi tadi masih tak cukup untuk membeli beras yang sudah habis di Rumahnya.

"Korannya" Acho berhenti sejenak untuk mengelap keringat di keningnya yang bercucuran karena teriknya matahari yang menyorot "Gila banget ini hari" Keluhnya

"Cho!" Terlihat dari kejauhan ada anak lelaki yang sepertinya memanggilnya dan berjalan mendekatinya, Acho kenal dengan orang itu

"Masih keliling lo" Tanya anak itu setelah dekat dengan Acho

"Pertanyaan goblok, lo masih lihat gue di sini kan?"

Yono mengangguk

"Ya artinya masih dong" Kesal Acho di saat hari panas begini Yono malah membuat dirinya kesal dengan pertanyaan yang di lemparkan

"Ya siapa tau"

"Tisu lo kemana?" Tanya Acho melihat Yono tak membawa apapun di tangannya

Yono yang mendengar itu tersenyum dengan lebar "Udah habis cui!" Yono memamerkan uang hasil jualan tisunya yang hari ini ludes di beli

Acho tersenyum melihat itu "Makan enak nih" Ejeknya

"Ya jelas"

"Btw, ada kah seratus" Acho menyenggol bahu Yono mencoba untuk merayunya

"Yehhh buat apaan" Yono meletakan uang di dalam sakunya

"Buat beli beras Yon, beras di Rumah habis" Acho memampangkan wajah memelasnya dan berdoa dalam hati agar Yono memberinya sedikit uang tambahan untuk membeli beras

Dari Adek Untuk AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang