Happy Reading!
Teriakan cempreng pengurus panti telah menyambut pagi hari Boris, Bene, Oki dan Indra setelah berbulan-bulan lamanya, bukannya tidak mau, mereka malah bersyukur masih ada yang meneriaki mereka agar segera bangun dari tidur, tapi suara ini benar-benar berisik dan merusak gendang telinga.
"Mandi, Ben" singkat Boris sembari mengoyangkan badan Bene yang kembali tidur setelah tau bahwa antrian kamar mandi masih panjang
"Liat Nda" Oki menggesek-gesek lehernya yang basah dan memasang ekspresi meremehkan saat memandang Boris yang kini mulai luluh dan kembali dekat dengan Bene.
Mereka senang, Oki dan Indra senang, melihat kedua saudaranya kembali bersatu dan kembali berkomunikasi, mereka rasa, hidup mereka perlahan mulai kembali berwarna. Namun apakah ini tidak terlalu cepat? lihat saja, Boris benar-benar langsung bersikap sangat manis kepada Bene setelah malam peluk itu.
***
Keempatnya menunggu Bus Sekolah datang untuk mengantar mereka, mereka terpaksa bangun pagi dan berdiri di gerbang untuk menunggu Bus yang akan datang menjemput mereka. Boris pikir, supir Bus itu sudah tua bangka dan buta, ia akan melewatkan panti mereka tanpa berhenti sedikitpun.
"Pakk!!" Indra melambaikan tangannya dari kejauhan saat melihat Bus itu mulai datang, berteriak dengan suara cemprengnya yang pasti setiap pagi didengar oleh ketiga saudaranya, kecuali minggu.
Mereka bergantian masuk ke Bus secara teratur, Boris yang terakhir masuk, dia memang Abang yang baik untuk adik-adiknya, hal yang baik, pasti ia akan mendahulukan adiknya, kalau yang beresiko, ia akan memulainya duluan, karena ia tau, kalau adik-adiknya ini butuh teladan dan seseorang untuk dicontoh.
Jika Boris menjadi teladan dan contoh untuk adik-adiknya, maka siapa yang harus ia contoh? bapak? tentu itu teladan yang buruk baginya.
***
Bus berhenti tepat di depan gerbang gedung sekolah mereka, siswa-siswi mulai turun dengan heboh dan rusuh, terutama siswa-siswi Sekolah Dasar yang memang masih kecil dan belum tau bahwa hal yang mereka lakukan dapat mencelakai mereka.
Bene berlari dari tempat duduk, ingin ikut serta dalam kerusuhan itu. Boris yang biasanya cuek, kini menarik Bene untuk menunggu suasana stabil, baru turun dan masuk ke sekolah, Oki dan Indra yang melihatnya masih bersikap sama seperti kemarin, mungkin karena telah terbiasa dengan sifat Boris yang dingin, bagi mereka, ini sedikit aneh.
Suasana mulai stabil, Oki dan Indra menuruni Bus secara perlahan dan mulai masuk ke gerbang sekolah, sekolah ini besar dan elit, bahkan untuk melihat kehadiran siswa, mereka memakai sidik jari di alat elektronik yang akan bersuara ketika telah mengscan muka-muka para siswa, tentu saja mereka sudah tidak menggunakan buku Absen yang kuno.
Boris mempersilahkan Bene untuk keluar duluan. Mereka ber-empat berpisah di jalanan sekolah dan menuju gedung masing masing.
Bene yang kini menyusuri lobby Sekolah Dasar dan mencari-cari Mamat, ya paling tidak teman sekelasnya, Bene sering merasa malu kalau harus berjalan sendirian di lobby sekolah yang sangat besar.
>>>
Boris dan Oki mulai memasuki lobby sekolah bernuansa hijau itu, melihat sekeliling, keduanya enggan memulai percakapan, entah mati topik, tapi ini hening hingga mereka terpisah dan memasuki kelasnya masing-masing.
Oki masuk ke kelasnya dan mencari-cari keberadaan Difie dan Lolox, karena biasanya, kedua anak itu akan langsung melempar senyum kepada Oki saat ia datang, atau setidaknya mengangkat sedikit alis.
"Liat Lolox sama Neng?" Tanya Oki kepada Dinda, salah satu anak perempuan yang ada di kelas Oki, Oki tidak terlalu akrab dengannya, tapi ia tahu kalau tak jarang Difie bermain dengan Dinda.
"Lom datang kale, kalau Lolox lagi ke ruang guru, dipanggil Bu Eda" Dinda menjawab lalu tersenyum manis, Oki menyukainya, karena menurutnta, Dinda pasti akan menjadi teman yang baik kalau ia berhasi mengajak Dinda berkenalan, itu hebat.
Oki melangkahkan kakinya keluar dari kelas, melihat sekeliling dan mencari teman, setidaknya yang bisa ia ajak mengobrol, karena jujur, ia cenderung lebih dekat kepada teman yang tidak sekelas dengannya, kelas ini terlalu serius untuk Oki yang berisik dan bar-bar. Ia bahkan lebih suka mengobrol dengan teman futsalnya.
>>>
Indra dan Ardit ternyata berangkat di waktu yang bersamaan untuk kedua kalinya, mereka memasuki lobby sambil merangkul satu sama lain dan berjalan sempoyongan seperti orang gila dan mabuk.
Aci yang sedang bersama dengan sekelompok perempuan lainnya, melihat Indra dan Ardit dari kejauhan, tapi tentu, matanya hanya tertuju kepada Indra, ia buru buru merapikan rambut dan kacamata barunya, menggeserkan sedikit dasi meski tidak miring sama sekali.
"Pagi Ndra, ngga lupa kan kerja kelompok Informatika?" Sapa Aci
"Aman Ci, kemarin dikerjain sama Ardit" Jawab Indra
Aci mengerutkan halisnya dan menatap Ardit, Ardit membuang muka yang dilanjut oleh plototan dari Aci yang membuat Indra tersenyum canggung, lalu buru-buru membawa Ardit masuk kek kelas sebelum Aci berubah menjadi serigala dan memakan Ardit hidup-hidup.
Aci tersenyum sambil memandangi punggung Indra yang mulai meninggalkannya masuk kek kelas.
"AKHHH, GUA BISA GILAK!" Teriak Aci
>>>
"Kabar baik anjir! KI SINI!" Teriak salah satu teman futsal Oki dari arah selatan yang baru saja keluar dari ruang olahraga.
"GILAK! walaupun kemaren ngga jadi kiper utama, setidaknya lo dimainin, dan PAK UMAR BANGGA PARAH SAMA LO, KI! terus tadi, dia evaluasi, walaupun teralalu pagi karena dia ada urusan, jadi pesan ini dia titip ke gua, buat di sampein ke lu!"
"Pesan apa?"
"LO JADI KIPER INTI KI!!!" teriak teman Oki yang berhasil membuat Oki melongo dan tidak percaya akan perkataan temannya, akhirnya penantian panjangnya terbalaskan.
"100 DAH DARIKU BUAT PA UMAR, PATEN KALI MEMANG!"
"Ahaayyy! besok lawan SMANUBA ya!" Ujar teman itu, senyum dari muka Oki kini perlahan hilang, 'SMANUBA' ? Oki merasa pergi melayang ke masa lalu saat kembali mendengar kata itu, SMANUBA memili kepanjangan "SMA NUSA BANGSA" dimana dulu, Oki bersekolah disana dan menjadi siswa yang juga aktif di bidang olagraga.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Makasih udah bacaa sampai habis yaa! jangan lupa follow, vote, dan komen sebanyak-banyak nyaa.
Anggap aja ini extra part, atau part bonus karena dikit dan ngga niat, ini cuman buat berbagi sedikit kebahagiaan untuk kalian, ea ea.
Oh iya, kalau kalian suka genre horor thrailer, saya punya cerita yang cocok, nih! judulny 'Namun Semuanya Gagal' only in wattpad, bisa di cek di akun Aeswaryarai
Jangan lupa follow juga akun Aeswaryarai dan grszya karena akun dan cerita ini bekerja sama dengan 2 author tersebut, Terimakasih! SALAM SEHAT!
-Author, Jum, 26 Apr, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adek Untuk Abang
RandomMereka adalah keluarga yang hidup bahagia, berkecukupan dan harmonis, keluarga yang saling melengkapi, adik-kakak yang saling menyayangi satu sama lain. Namun ada sebuah kejadian yang merenggut nyawa sang ibu. Setelah kejadian itu, Boris anak sulung...