Happy Reading!
Acho berdiri lalu berlari ke dapur dan dengan cepat kembali membawa segelas air putih dan memberikannya oada Oki, lalu kembali berlari ke kamarnya dan kembali lagi membawa minyak angin di tanganya
"Lo percikin air sedikit ke mukanya Ki"
Oki pun dengan cepat melakukannya dan Acho menggosok gosoknya minyak angin di hidung dan beberapa titik tubuh Indra
"Tolong sadar Ndra"
Beberapa saat keduanya terus berdoa di dalam hati hingga mata Indra sedikit terbuka
"Nda"
Oki mengangkat kepala Indra dan menaruhnya di atas pahanya
Indra terlihat masih berat untuk membuka matanya, hingga akhirnya terbuka sempurna
"Sakit bang"
Keluh Indra dengan suara yang bergetar dan bibirnya yang terlihat pucat.
"Kita harus bawa ke rumah sakit Ki"
"Pakai apa Cho?"
"Gue ada kenalan dia bisa bawa mobil, mungkin sekarang dia lagi jaga warung bapaknya engga jauh dari sini, jadi gue pergi dulu coba minta tolong sama dia"
"Makasih ya Cho"
"Engga perlu makasih Ki, gue pergi dulu ya"
Acho bangkit lalu bergegas pergi untuk meminta tolong pada kenalannya.
"Sebentar ya Ndra"
Indra mengangguk lemah, kepalanya teramat sakit dan tak berselang lama juga darah mengalir dari hidungnya
"Nda"
Oki menangis, keadaan terasa semakin rumit padahal baru saja di hari hari kemarin mereka merasakan kebahagiaan ketika kembali berkumpul dengan Bene.
Oki mengusaop darah yang mengalir dari hidung Indra dengan tangannya
"Kok nangis kau, aku yang sakit aja engga nangis kok"
Setelah mendengar apa yang keluar dari mulut Indra, Oki malah semakin histeris
"Untuk sekarang jangan larang abang nangis Nda.."
15 Menit berlalu
Acho masuk ke dalam rumah
"Ayo Ki"
Oki mengangguk dan perlahan mencoba menganggkat tubuh Indra di bantu juga dengan Acho. Keduanya menopang tubuh Indra untuk masuk ke dalam mobil
Dan keduanya tentu saja ikut masuk.
"Jalan Mei"
Meilin dengan sigap melajukan mobilnya untuk menuju rumah sakit terdekat. Meilin lah yang di maksud Acho kenalannya dan saat Acho melontarkan permohonan minta tolongnya Meilin tak berpikir apa apa lagi, dirinya langsung mengiyakannya. Padahal Meilin mempunyai urusan yang penting
***
Dokter pergi meninggalkan Oki, Acho dan Meilin setelah memberitahukan kondisi IndraIndra harus melakukan kemoterapi untuk mencoba melawan penyakit leukimianya, rambut tebal yang di miliki Indra kini tak bersisa.
Dan runtunhnya Oki ketika mendengar pernyataan dari Dokter, dirinya belum berani untuk masuk ke dalam ruangan Indra
"Cho aku ke ruangan Papa ya, soalnya Papa juga lagi di rawat"
"Iyaa Mei, makasih yaa maaf ngerepotin"
"Engga ngerepotin sama sekali Cho, aku pergi dulu ya"
Acho mengangguk dan Meilin melangkahkan kakinya pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adek Untuk Abang
RandomMereka adalah keluarga yang hidup bahagia, berkecukupan dan harmonis, keluarga yang saling melengkapi, adik-kakak yang saling menyayangi satu sama lain. Namun ada sebuah kejadian yang merenggut nyawa sang ibu. Setelah kejadian itu, Boris anak sulung...