BAB 14

466 60 16
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading!

Hari hari telah berlalu hari yang tiap harinya di isi kekosongan dan rasa duka sakit rasanya harus melewati hari hari yang berat dengan beban yang rasanya sekarang hanya di pikul dua orang saja dan dua orang lagi tidak ada di antara mereka

Hari ini di jam istirahat sekolah memang terlihat ramai namun tetap saja terasa sepi bagi orang yang merasa kehilangan

"Ndra makan nanti penyakit lo kambuh" Tegur Ardit yang dari tadi memandangi Indra yang hanya mendiamkan makanannya di atas meja dan Ardit sudah tau apa yang terjadi

"Engga lapar Dit" Suara Indra terdengar lirih tak bersemangat tak seperti waktu kala itu senyum di bibir Indra juga jarang di ulasnya, banyak hal yang mengubahnya

Ardit menghela nafasnya melihat kondisi Indra sekarang yang berbeda dari dulunya dirinya menepuk pundak Indra "Tolong Ndra jangan lampiasinnya ke diri lo, kasihan" Ardit tentu sebagai sahabat Indra sangat iba dengan apa yang menimpa Indra sekarang

"Kalau lo mau cerita, cerita aja ke gue"

Indra melihat wajah orang yang ada di sebelahnya itu orang yang juga selalu ada untuk dirinya "Makasih Dit" Indra mengulas senyumnya dan hak itu juga membuat Ardit tersenyum, persahabatan keduanya sudah terjalin sangat baik selama dua tahun.

***

"Ki, ayo kejar impian lo sesuai dengan apa yang abang lo tulis di surat itu" Difie mencoba memberikan semangat pada Oki yang tadi baru saja menceritakan segalanya setelah beberapa hari lalu hanya berdiam diri dan bungkam

"Iyaa Ki jangan cuman karna hal ini kau malah makin nyerah" Lolox juga ikut menyemangati sahabatnya itu dan Oki dirinya merasa beruntung sekali memiliki dua sahabat yang bisa mengerti dirinya dan ada untuknya

"Makasih ya, aku usahain" Oki mengangguk dan tersenyum pada kedua temannya itu

"Ki!" Pandangan ketiganya beralih ke orang yang baru saja memasuki kelas mereka "Boris kemana perasaan dia engga ada buat kasus tapi kok beberapa hari ini engg masuk" Emon langsung melemparkan pertanyaan pada Oki padahal baru saja ia memasuki kelas itu

Oki, Lolox dan Difie yang mendengar pertanyaan Emon saling membalas tatapan "Belom kau kasih tau" Oki pun menggeleng "Kasih tau lah" Suruh Lolox memukul pundak Oki

"Bang Boris kabur mon" Emon yang mendengar itu langsung membulatkan matanya kaget dengan apa yang di beri tahu kan Oki "Goblok banget tu bocah, kenapa dia kabur" Antara sedih dan kesal yang di rasakan Emon mendengar hal ini

"Engga tau Mon aku cuman takut di luar sana dia lakuin hal aneh aneh, aku juga engga tau harus kayak gimana" Keluh Oki menampakan wajah melasnya dan melihat itu Emon sekarang kesal dengan Boris. Apa yang di lakukannya sekarang adalah hal yang salah bukannya saling menguatkan antara satu sama lain Boris malah pergi meninggalkan dua saudaranya.

Dari Adek Untuk AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang