BAB 18

383 49 4
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Oki dan Indra tengah menyiapkan buku mereka memasukannya ke dalam tas mereka masing masing bersiap untuk bersekolah, dan ini adalah hari terakhir mereka bersekolah

"Puas puasin main sama mereka Nda, besok mungkin kita engga ketemu lagi sama mereka" Oki membuka pembicaraan setelah dari tadi hanya ada keheningan antara keduanya

"Iya bang, bakal kangen juga"

"Sama siapa" Oki menampakan senyumnya seperti sedang meledek Indra

"Ya sama Ardit"

"Sama Aci?" Oki menaikan kedua alisnya dan menyenggol tubuh Indra, Indra mendorong pelan tubuh Oki menjauh darinya

"Apaan sih bang" Wajah Indra terlihat memerah namun ekspresi wajahnya terlihat datar Indra juga seperti menahan sesuatu dan Oki yang melihat itu menahan tawanya dirinya tau kalau adiknya sedang jatuh cinta, cinta monyet.

"Ada hubungan rupanya kau" Oki masih saja memancing Indra penasaran dengan hubungan Indra dan Aci yang sudah dekat dari dua tahun lalu di mana keduanya sering kali ke kantin dan mengerjakan rugas bersama dan tak jarang keduanya terlihat duduk berdekatan dan bersenda gurau, Oki mengetahuinya dari laporan Ardit yang mengaku sering menjadi nyamuk di antara keduanya.

"Engga ada apa apa kok orang cuman temen" Ungkapnya

"Temen apa demen"

"Ahkk udah yok berangkat" Indra menenteng tas di pundaknya dan melangkah keluar dari kamar meninggalkan Oki begitu saja

Oki yang di tinggal pun terkekeh melihat adiknya itu "Eh Nda tunggulah" Oki menetengkan tasnya dan berlari menyusul Indra yang meninggalkannya

***

"Dit nanti balek sekolah main dulu bentar ya"

Ardit tak menjawab dirinya masih asik bermain game online di handphonenya "Maju lo anjing" Umpatnya

"Dit" Panggil Indra

"Hm, goblok banget ini bocah"

Kesal dengan Ardit yang tak meresponnya Indra melayangkan tangannya dan mendaratkannya di pipi Ardit, tepatnya menamparnya.

"Aduhh" Ardit langsung memegangi pipinya yang terasa pedas karena tamparan tadi dan itu sedikit memerah "Apaan sih Ndra" Kesalnya dengan bibir yang maju beberapa centi

"Nanti balek sekolah main bentar" Ajaknya lagi

"Iya iya bawel banget bocah" Ardit kembali sibuk dengan game onlinenya yang belum selesai

"Nanti kau engga bakal dengerin bawelan aku lagi"

Ardit hilang fokus dari game onlinenya dan menatap Indra langsung dengan tatapan bingungnya "Gimana gimana" Tanyanya langsung

"Engga" Indra menggeleng pastinya hal ini tidak akan di beri tahukannya karena pasti akan merepotkan, Ardit pasti akan mengagalkannya menahan dirinya dan juga Oki untuk pergi

Dari Adek Untuk AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang