BAB 19

403 52 8
                                    

listen: Andaikan Kau Datang Kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

listen: Andaikan Kau Datang Kembali.


Jam sekarang menunjukan pukul 09.43 dan sekarang Oki dan Indra sudah memasuki kecamatan Pondok gede yang menjadi tujuan keduanya

Kini keduanya hanya tengah berjalan jalan begitu saja dengan mata yang mengarah kemana mana siapa tau saja mereka menemukan Bene dengan mudahnya

"Bang" Lirih Indra dengan tangan yang memegangi kepalanya, Oki pun langsung memandang ke arah belakang dan menahan tubuh Indra

"Kau belum minum obat" Oki baru mengingatnya padahal ini adalah hal yang penting bisa bisa nanti Indra akan drop dan sulit bagi mereka untuk ke rumah sakit

"Iya bang, tapi obatnya kan udah habis"

Oki menghela nafasnya dirinya baru mengingatnya juga kalau obat Indra sudah habis semalam

"Yaudah kita cari apotek ya kita beli obatnya" Namun Indra menggelengkan kepalanya pertanda dirinya menolak "Nda engga usah bertingkah ini nyangkut ke masalah kesehatan kau" Tutur Oki

"Bang kita engga tau harganya berapa, kemarinkan pengurus panti yang tebus" Indra khawatir dengan harga obat yang di konsumsinya takut uang yang mereka bawa akan mengurangi kecukupan uang keduanya

"Pikirin kesehatan kau dulu, kau ada bawa bungkus obatnya?" Oki tak mau mendengar alasan apa pun yang keluar dari mulut Indra

"Ada, cuman aku mau beli obatnya dari hasil ngamen aja"

"Ck, nanti makin parah paok" Ternyata Indra di dalam keadaan yang seperti ini dirinya bisa lebih keras kepala dari pada Oki

"Engga bang Indra anak kuat" Ucap Indra menampakan otot ototnya yang mungkin kasat mata

"Hm iyalah, tapi ngamennya nanti kita cari tempat singgah ya sama cari makan"

"Beli makannya nanti aja lah bang habis ngamen"

"Ngatur kali ya"

Lalu keduanya tertawa dan kembali melangkahkan kaki mereka menyusuri jalanan yang cukup padat, dan menayakan pada pejalan kaki pos jaga terdekat

Dan keduanya masuk ke dalam komplek yang tak jauh dari tempat mereka tadi dan berhenti di pos jaga komplek itu dan memilih untuk beristirahat sejenak.

***
Lampu merah kini sangat di padati banyak motor dan mobil yang menunggu lampu merah berubah menjadi lampu hijau, para pengendara sudah cukup jenuh dengan hal ini

Oki dan Indra yang ada di pinggiran jalan merasa bahwa ini memang waktu yang tepat untuk mereka mulai mengamen dan mencoba menghilangkan kejenuhan pengendara.

Keduanya pun mulai melangkahkan kaki mereka turun ke jalan raya dengan Oki yang membawa gitar di tangan dan Indra yang akan bernyanyi, Mereka berhenti di mobil bagian depan dengan kaca depan yang terbuka memampangkan seorang lelaki muda "Permisi izin ya pak" Keduanya meminta izin lebih dulu dan orang yang ada di dalam mobil itu mengangguk

Dari Adek Untuk AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang