6. Istimewanya Wanita

6 3 0
                                    

"Sebegitunya Allah mengistimewakan wanita, hingga ia menjadi layaknya mutiara didasar lautan."

***


Cahaya berjalan pelan menuju kelasnya. Ia benar-benar bimbang dengan keputusan nya sekarang. Ia merasa terpaksa melanjutkan hubungan nya dengan Andra, karena ia takut Andra melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri.

Sampai, tangan kanannya dicekal oleh Malida. Keningnya berkerut menanyakan kenapa Malida mencekal tangan nya. "Gabut, kan? Ikut kajian yuk di mushola sama Pak Hidayat!"

"Tap-"

"Udah, ayok!" Malida terlebih dahulu menarik lengan Cahaya untuk ikut dengan nya.

Sebelum dimulainya kajian, para siswa dipersilahkan untuk melaksanakan sholat dhuha terlebih dahulu. Malida terlihat cantik mengenakan mukena berwarna soft grey polos. Sedangkan, Cahaya mengenakan mukena hitam polos.

"Jadi, tema yang akan kita bahas hari ini adalah tentang keistimewaan seorang wanita." ucap Pak Hidayat. Malida tersenyum simpul mendengar tema yang disebutkan itu.

"Dalam Islam, wanita sangatlah dimuliakan. Jika menjadi seorang anak, ia bisa menarik kedua orangtuanya ke surga. Jika sudah menjadi seorang istri, ia adalah penyempurna agama bagi suaminya. Dan jika dia sudah menjadi seorang ibu, Allah letakkan surga itu di telapak kakinya." ucap Pak Hidayat sembari menatap seluruh siswa dan siswi yang tengah berkumpul bersama nya.

"Wanita Allah muliakan layaknya berlian dan mutiara di dasar lautan. Ia tertutup, dan tak mudah untuk mendapatkan nya. Selain itu, Allah wajibkan seorang wanita yang sudah baligh untuk berhijab, menutup seluruh auratnya, untuk membuatnya lebih terjaga. Dalam surah An Nur ayat 31 Allah berfirman ;
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: "Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

RAKITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang