Orang itu membawa oline pergi ke rumahnya karna ia tidak tahu rumah oline dimana jadi ia membawa oline ke rumahnya, setelah sampai di rumahnya ia segera menggendong oline untuk masuk ke dalam rumahnya.
Tokk.....Tokk.....Tokk
"Ck lama banget sih" ucap orang itu yang sudah kesal karna tidak ada yang membukakan pintu.
"Bun ini Ara bun tolong bukain pintunya" ucap Ara
ya yang bertemu dengan oline itu adalah Ara dia tidak sengaja melihat oline yang terburu buru dan dia mengikuti oline betapa terkejutnya dia ternyata selama ini Ibu oline sudah tidak ada,oline tidak pernah bercerita apapun tentang keluarganya dia sangat privasi yang Ara tau hanya ayah nya oline karna ayahnya oline adalah CEO terkaya."Ara kamu bawa siapa nak,masuk masuk" ucap budanya dengan kaget karna orang yang di bawa Ara itu mukanya sudah sangat pucat.
"Ini temen Ara bun,Ara ke kamar dulu" ucap Ara lalu pergi ke kamarnya,Ara menggantikan baju oline yang basah dengan bajunya agar oline tidak kedinginan.
Pov Erine.
"Erine tolong berikan ini ke kamar kakak kamu" ucap bundaku sambil memberikan nampan berisi bubur air hangat dan obat,apakah kak Ara sakit?.
"Iya Bun" ucapku lalu pergi ke kamar kakak ku sambil membawa nampan tersebut,saat aku masuk aku melihat ada seseorang yang sangat tidak asing bagiku dia sedang terbaring lemah dengan muka yang cukup mengkhawatirkan.
"oline." batinku
"Kak ini,tadi bunda suruh aku ngasih ini ke kamar kakak aku kira kakak sakit" Ucapku lalu memberikan nampan tersebut kepada kakak ku.
"Ya makasih,Erine tolong jagain dulu oline kak Ara mau nelpon seseorang dulu" ucap kakak ku aku hanya mengangguk dan duduk di samping tubuh oline ada rasa kasihan dalam benak Erine melihat orang yang selama ini mengejar ngejar dia kini terbaring lemah ada rasa bersalah juga karna ia sempet menghukum oline.
"Sebenarnya Lo itu kenapa oline" gumamku sambil melihat ke arah oline.
Tiba tiba oline meracau tidak jelas memanggil ibunya dia menangis,apakah dia mimpi buruk?"Hei Lo kenapa" ucapku dengan lembut aku memberanikan diri mengusap kepalanya dia mulai membuka matanya dia menatapku dengan lekat.
"Erine lo kenapa bisa disini gw dimana" ucapnya dengan lemah
"Lo di rumah kak Ara sekarang,lo knp nangis?" tanyaku seraya tersenyum dia membalas senyumanku dengan sangat manis dia hanya menggelengkan kepalanya,aku akui dia memang cantik dan tampan secara bersamaan walaupun wajahnya banyak sekali luka.
Erine pov end.
Disisi lain Ara sedang mencoba menghubungi Gracia setelah beberapa panggilan tidak terjawab akhirnya panggilan terakhir di jawab juga oleh Gracia.
"halo ci gre lagi dimana" ucap Ara
"gw lg di jln knp Ra tumben?" ucap Gracia
"Ci gw tadi nemuin ara pingsan di kuburan ibunya sekarang dia ada di rumah gw,Lo bisa kesini" ucap Ara
"APA!!oke oke gw kesana sekarang Ra" ucap Gracia mematikan telpon tersebut.
Gracia pun sampai di rumah Ara dia mengtuk pindah dan kebetulan yang buka itu adalah Ara.
"Mana oline ra" ucap Gracia panik.
"Ada ci di kamar ayo masuk" ucap Ara lalu merekapun pergi ke kamar Ara disana masih ada Erine yang sedang menyuapi Oline makan.
"Oline lo kenapa,udah gw bilang gak usah main hujan" ucap Gracia lembut.
"Oline gpp ci,oline habis bertemu mamah tadi" ucap oline dengan mata yang sudah berkaca kaca Gracia dengan sigap langsung memeluk oline sekarang oline sudah menangis di pelukan Gracia.
![](https://img.wattpad.com/cover/364684443-288-k967836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah aku bahagia Tuhan? (end)
Novela Juvenil"kamu benar seharusnya aku tidak menggangu mu aku ini hanya orang kurang ajar yang lancang mencintai kamu" - oline disclaimer Cerita ini fiksi hanya hayalan author #area futa