Hari ini adalah tanggal merah, semalam lia dan teman temannya dijadwalkan untuk masuk siang dan lia serta teman temannya menerima jadwal masuk yang di beri tau dadakan itu.
Saat tanggal merah jam masuk rekan kerja di toko tempat lia bekerja selama enam jam saja dan jam keterlambatan masuknya pun berbeda dari biasanya, jika yang masuk shift pagi pada tanggal merah adalah pukul 10 pagi sedangkan keterlambatan masuk shift siang adalah pukul 4 sore.
Tapi jam masuk lia dan teman temannya berbeda dari yang lainnya, lia dan teman temannya dijadwalkan masuk dengan keterlambatan pukul 3 sore, satu jam lebih awal dari rekan kerja lainnya, dan nanti lia dan teman temannya pulang lebih awal satu jam. Kepala kasir memberikan toleransi untuk lia dan teman temannya karena hari besoknya mereka harus bangun pagi untuk bersekolah.
Lia dan teman temannya diantarkan menuju kassa masing masing sesuai jadwal, lia kali ini mendapat jadwal berada di kassa 2 bersama dengan dua senior kasir yang masih belum tiba di kassa, dan selama di kassa lia di temani oleh senior kasir shift pagi sembari menunggu senior shift siang masuk.
Keadaan toko saat lia sampai di kasaa terlihat ramai. Memang hari ini adalah tanggal merah banyak wisatawan yang datang ke kota tempat tinggal lia. Saat lia dengan teliti men transaksi beberapa customer pandangannya tertuju ke seseorang yang datang ke kassa untuk mengantarkan barang.
Andra sudah berada di sebelah lia untuk mengantarkan barang, tapi lelaki itu sedang menunggu tanda tangan dari kasir. Di dalam kassa 2 hanya ada lia dan mbak ervin dan keduanya sibuk melayani transaksi customer, maka dari itu Andra harus sabar menunggu untuk notanya di tanda tangan.
"Bentar ya mas" Lia menyela sejenak untuk memberi tau Andra yang sudah menunggu cukup lama di sebelahnya. "Santai aja, selesain dulu ngetiknya" Jawab Andra yang juga mengerti keadaan.
Setelah selesai bertempur dengan banyak customer di awal berada di kassa, lia beristirahat sejenak, menandatangani nota yang di berikan Andra.
"Kamu tu masuk tengah to mas?" Tanya lia dengan basa basi. Baru kali ini dirinya melihat Andra sudah berada di counter satu jam sebelum jam keterlambatan, biasanya lelaki itu berada di counter pas di jam masuk keterlambatan. Dan lia berpikiran jika Andra masuk shift tengah.
"Masuk siang" Jawab Andra.
"Boong"
"Beneran"
"Bohong ih kamu"
"Ga percaya gimana sih kamu tu"
"Tak pukul loh kamu mas" Lia kesal karena pertanyaannya tidak dijawab oleh Andra. "Bercanda mas" Sambung lia yang sedikit kesal dengan Andra, sudah pertanyaannya tidak dijawab, baru masuk kassa langsung bertempur dengan banyak customer, lia menjadi pusing, di tambah lia masuk kerja di sore hari, meski ini bukan pertama kalinya lia masuk kerja sore hari, tapi lia merasa aneh ketika masuk kerja di sore hari membuat mood nya tidak ada.
Mood sudah hilang ditambah di jadwalkan di kassa 2, sudahlah lia hanya berharap jika dirinya tidak drop saja setelah ini. Lia masih harus menyiapkan mental untuk bangun pagi, maka dari itu lia sangat berharap agar tidak terlalu kelelahan.
Malam hari telah tiba keadaan toko masih sedikit ramai seperti sebelumnya. Tifany diminta untuk menemani lia mengkasiri di kassa 2 karena kedua senior kasir yang bersama dengan lia di kassa 2 sedang istirahat.
Saat kedua senior kasir sudah kembali di kassa 2 pun tifany tetap berada di kasaa itu padahal tifany dijadwalkan berada di kassa 3 bersama dengan irine entah mengapa tifany tidak ingin kembali mengkasiri di kassa 3, ada banyak alasan, karena tifany dan pujaan hatinya sedang satu shift dan pujaan hati tifany berada di hall depan bersama dengan andra pujaan hati lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Karna Penasaran
Teen Fictionperasaan itu bisa terjadi karena diawal penasaran, kalo diakhir itu namanya perasingan siapa yang udah jadi asing? CUNG ☝🙂 cerita ini di angkat dari cerita nyata kehidupan seseorang yang sudah memiliki seorang kekasih tapi jatuh cinta dengan orang...