❗DISCLAIMER❗
di bab ini ada beberapa kata kata kasar
harap di maklumin, soalnya kebawa emosi🙏● ● ●
Sepulang sekolah lia dan irine akan menuju ke toko tempat dulu mereka pkl untuk mengembalikan seragam toko yang sudah selesai di pinjam. Tidak hanya mereka berdua saja yang ke toko sepulang sekolah untuk mengembalikan seragam, ada teman lia yang lain yang sudah lebih dulu berjalan menuju toko. Lia dan irine masih ada beberapa urusan di sekolah jadi mereka berdua tidak bersamaan dengan teman lainnya.
"Jangan lewat sini rin, lewat sana aja aku gamau ketemu sama dia lagi" Ucap lia seusai meletakan motor di tempat parkir lia dan irine berjalan ke depan toko untuk masuk lewat sana. Karena lia sudah merasa asing dengan mas Andra, lia tidak ingin bertemu lagi dengan lelaki itu, tapi takdir berkata lain, lia dipertemukan kembali oleh lelaki itu. Diwaktu yang bersamaan saat ingin memasuki dalam toko, Andra berada di hall depan sedang melayani customer namun sejak lia menuju parkiran tadi lelaki itu sudah lebih dulu menatap lia.
"Yauda iya bole, gih kamu dulu yang jalan" Jawab irine yang mengerti kondisi lia. Mereka pun akhirnya memasuki toko, sudah lama sekali mereka tidak menginjakkan kaki mereka di toko itu.
"Ngeliatin ngga?" Tanya lia sesaat setelah menaiki tangga eskalator untuk menuju lantai atas. "Apa siapa?" Irine pun menoleh menanyakan maksud lia. "Owh tadi sek" Irine paham maksud ucapan lia langsung menengok belakang dan memperhatikan mas Andra yang sedang diam di counternya menatap ke arah eskalator tepat dirinya dan lia berada.
"Gausah diperjelas njir rin"
"Oh iya tuh ngeliatin kamu tuh" Irine melaporkan jika Andra sedang mengamati lia, memang mata lelaki itu tidak pernah bisa di jaga. "Ga mau kamu sapa kah? Hai mantan gitu" Sambung irine.
"Mantan gundulmu! Hts doang bnjir second choice"
"Yaudah Hai yang jadiin gue second choice"
"Lah udah terlanjur keasinan"
"Kebanyakan garem sih"
Lia dan Andra terakhir kontakan beberapa minggu yang lalu. Semenjak kejadian waktu itu lia sudah merasa muak dengan sosok Andra. Dan tanpa saling berucap, mereka memilih menjauh secara masing masing, lia sadar jika Andra perlahan menjauhi dirinya, lia pun tidak mau kalah, dirinya juga akan ikut menjauhi lelaki yang ia kenal sejak pkl dulu, mencoba melupakan Andra.
"Hai gais" Sapa lia dan irine saat tiba di lantai sepaty, disana sudah ada dea tifany dan nomi yang sedang mengobrol. "Eh udah sampe" Ucap dea.
"Kalian naik apa e"
"Kita habis ngesot dari sekolah"
"Mbok yang bener li"
"Beneran ngeyel"
Sesedih apapun lia, segalau apapun lia, lia telah belajar dari sosok irine teman sekelasnya, untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan. Irine teman sekelas lia yang tidak pernah sedih tidak pernah galau di hadapan publik, irine selalu ceria, irine selalu mencoba membuat teman temannya tidak ada kata sedih, dan lia mencoba mempraktikkan sifat irine itu di dalam diri lia, meski mungkin sulit untuk menirukan sifat orang lain.
"Li di cariin tuh" Celetuk tifany.
"Siapa?" Lia menjadi penasaran siapa yang di maksud tifany. "Alpenibe" Tifany mengarahkan kepalanya menujuk ke keberadaan salah satu spb yang dari dulu suka menggoda lia dan tifany ketika berada di kassa 4. "Itu loh. Udah di kiwkiw njir" Sambung tifany.
"Iyuh" Tidak butuh waktu lama lia mengerti siapa yang di maksud tifany. Namanya mas bowo salah satu spb di bagian sepatu. Mas bowo sering menggoda rekan kerja perempuan, korbannya adalah lia dan tifany, lelaki itu pernah berucap jika dirinya menyukai lia, tapi lia justru ilfeel dengan sikap mas bowo yang sama dengan sikap Andra. Lagi dan lagi mas bowo sudah memiliki istri bahkan anak yang masih balita, semua godaan lelaki itu hanya bersikap bercanda, memang ril lelaki di toko tidak ada yang tidak gila perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Karna Penasaran
Novela Juvenilperasaan itu bisa terjadi karena diawal penasaran, kalo diakhir itu namanya perasingan siapa yang udah jadi asing? CUNG ☝🙂 cerita ini di angkat dari cerita nyata kehidupan seseorang yang sudah memiliki seorang kekasih tapi jatuh cinta dengan orang...