BAB 25 - I HAPPY LOOK U HAPPY

11 4 0
                                    

mutualan instagram yuk @liaaninthitaa

● ● ●

Dimas

dim free ngga??

kapan

hari ini

free kenapa?

mama nyuruh aku nganterin barang
di deket batas kota
mau nganterin ngga??

jauhhnyaaa

ya makanya
gabisa ya? kejauhan to

bisaaa
lebih jauh ke bromo

bisa jadinya?
mau nganterin?

mauu kapann??

habis ini

tak mandi sek

astaghfirullah blm mandi

hehe

klo udh siap kabari
tp jngn lama lama

iyaa okeyy

Hari ini lia di minta Nadya untuk pergi ke rumah temannya yang lokasinya di perbatasan kota tempat tinggal mereka. Nadya berniat memberi sesuatu untuk temannya disana, karena hari ini semua motor sedang di gunakan, dan Nadya juga sedang ada acara di rumah, Nadya menyuruh anaknya untuk mengantarkan sesuatu itu.

Karena lokasinya sedikit jauh dan langit juga semakin gelap, lia meminta bantuan dimas untuk mengantarkan dirinya. Dimas juga berucap jika lokasi yang di kirim lia cukup jauh dari rumah dimas dan lia, tapi karna dia sudah kembali mencintai lia, dimas akan menuruti semua permintaan lia, batas kota memang jauh tapi dekat pergi ke batas kota daripada pergi ke bromo.

Dimas

p didepan

NJIR BLM SIAP GUE

tak tungguin

Lia masih bermalas malasan di ranjangnya. Dan ia langsung bangkit dari tidurannya setelah mendapat pesan dari dimas yang memberi tau jika sudah berada di depan rumahnya. Lia langsung menemui dimas yang berada di luar dengan penampilan yang belum siap untuk pergi.

"Masuk dulu anjir, gue belom siap" Ucap lia menemui kekasihnya yang sudah tiba di depan pagar rumahnya. "Disini aja, sana buruan siap siap" Jawab dimas yang memilih menunggu diluar.

"Gue belom make up segala macem"

"Gausah make up an udah cantik juga"

"Masuk atau gue paksa mama gue nyuruh lo masuk" Ancam lia, ia tidak ingin dimas menunggunya bersiap di luar. "Iya iya yaudah" Daripada ribut, dimas menuruti permintaan lia. Sembari memasukan motornya ke halaman parkir rumah lia, dari tadi lia terus memgomeli dimas karena lelakinya itu tiba di rumah tanpa memberi aba aba.

"Lagian kenapa ga ngabarin sih kan udah dibilang kalo misal-" Ucap lia kesal.

"Kan tadi udah ngabarin, p di depan"

"Ya ngabarin kalo mau otw kek mau-"

"Ssttt sana siap siap, keburu malem nanti kalo nunggu lo ngoceh mulu" Dimas menyela omelan perempuannya, kupingnya sudah cukup pegal mendengar celotehan dari lia.

Berawal Karna PenasaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang