[FLASHBACK]
Selepas jam pelajaran ke lima berakhir, mata pelajaran selanjutnya adalah mata pelajaran umum yang katanya guru mapel tersebut tidak dapat mengajar di kelas karena sedang ada urusan, alhasil kelas lia lagi lagi jamkos. Jamkos sudah menjadi kebiasaan di sekolah lia, dalam satu minggu kelas lia bisa jamkos berkali kali, bahkan kelas lia pernah jamkos hampir satu hari full.
Karena mata pelajaran ke enam jamkos, salah satu circle di kelas lia mengajak lia membeli seblak yang di makan untuk istirahat kedua setelah ini, lia pun mengiyakan ajakan itu. Sudah menjadi kebiasaan di kelas lia saat banyak waktu kosong ada yang memilih memesan makanan secara online dan mengajak teman lainnya untuk ikut memesan.
"Aku beli seblak yah" Seusai berbincang dengan circle melin, lia kembali ke bangku dimas dan melaporkan jika dirinya memesan seblak yang akan di makan nanti saat jam istirahat kedua.
"Kamu dari pagi katanya belum makan nasi, masa udah mau diisi seblak sih" Balas dimas yang seperti tidak menyetujui kekasihnya membeli seblak. "Ya gapapa, boleh ya?" Lia tetap membujuk kekasihnya agar mengiyakan opini lia.
"Ngga boleh, makan nasi dulu baru boleh makan seblak" Dimas menyangkal opini lia, menyuruh lia yang sedari tadi pagi perutnya belum terisi nasi dan melarang lia untuk membeli seblak.
"Aelah kamu gitu" Seperti perempuan pada umumnya, saat tidak di izinkan, lia sudah pasti akan ngambek, perempuan yang adalah kekasih dimas itu seusai dimas tidak mengizinkan lia membeli seblak, lia melangkahkan kakinya meninggalkan dimas keluar kelas dengan wajah yang cemberut.
Mumpung lia pergi, dimas segera menghampiri melin yang akan memesan seblak secara online untuk membatalkan pesenan lia. "Heh lin, lia seblak nya cancel" Ucap dimas.
"Lah kenapa?" Tanya melin.
"Ngga usah kepo!"
"Posesif amat"
"Biarin kan cowonya. Pengen ya? Makanya punya cowo" Bukan dimas namanya jika tidak meledeki teman temannya, dengan bangganya dimas meledeki melin yang mungkin tidak pernah di posesifin seorang laki laki. "Idih gue punya cowo yah" Melin membalas dengan tidak mau kalah.
"LDR yaa, minimal tiap hari ketemu lah"
"Daripada sekelas, kalo putus jadi canggung"
"Sorry anti putus putusan"
Cukup di ketahui, memang baru baru ini melin mempublikasikan pacarnya yang bersekolah di sekolah lain, sehingga hubungan mereka LDR tidak seperti lia dan dimas yang hampir setiap hari selalu bertemu. Ribut kecil antara dimas dan melin di dengar lia yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"Apaan yang sekelas LDR sekelas LDR?" Dan lia menanyakan permasalahan ucapan dimas dan melin yang membahas mengenai pacar sekelas dan pacar LDR. "Ngapapa, melin LDR sama pacarnya. Seblaknya udah aku cancel yah" Balas dimas menenangkan lia, lelaki itu mendekati lia yang berdiri di depan kelas.
"Yaudah tapi ayo ke kantin" Lia sudah melupakan seblak itu dan karna ia tidak jadi makan seblak, lia meminta dimas untuk menemaninya pergi ke kantin dan makan. Dimas yang tidak ingin kekasihnya ngambek dengannya, mengiyakan opini lia yang baru, mereka berdua pergi ke kantin.
Saat menuruni anak tangga untuk ke lantai bawah menuju kantin, tangan dimas merangkul pundak kekasihnya, sedangkan lia fokus dengan ponselnya, tangan perempuan itu sibuk mengetik membalas pesan chat yang masuk. Tatapan dimas sangat tajam, ada adik kelas laki laki yang berpapasan dengan couple itu dengan tatapan yang menyorot fokus ke lia, dimas berpikir jika adik kelasnya itu seperti menyukai pacarnya.
"Apa lo liat liat ayang gue, naksir ya" Ucap dimas dengan sinisnya mendapati adik kelas yang memperhatikan lia dengan tajam. "Kalo iya gimana mas?" Balas adik kelas yang menaiki tangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Karna Penasaran
Teen Fiction[END] perasaan itu bisa terjadi karena diawal penasaran, kalo diakhir itu namanya perasingan siapa yang udah jadi asing? CUNG ☝🙂 cerita ini di angkat dari cerita nyata kehidupan seseorang yang sudah memiliki seorang kekasih tapi jatuh cinta dengan...