BAB 24 - MALU

10 4 2
                                    

mutualan instagram yuk @liaaninthitaa

● ● ●

"Ayoo dimm" Arkan menyuruh sahabatnya yang berjalan di belakangnya untuk segera menuju parkiran. Teriakan arkan itu membuat kaila yang juga baru keluar bersamaan dengan lia salah fokus.

"Loh ga bareng li?" Tanya kaila.

"Kalo bareng nanti pada tau, kan gue maunya balikan ini diem diem kailaa sayangg" Jawab lia.

"Owalahh soswetttnyaaa ututututuuuu"

Kaila dan lia hari ini sama sama tidak membawa motor dan mereka berdua bersamaan mengambil helm mereka di tempat helm "Dijemput siapa? Papamu? Udah ga main ke toko lagi nich, gabisa ngelayap" Tanya kaila sembari mengambil helm miliknya serta milik lia yang letaknya dekat dengan helm miliknya.

"Sttt tau ngga, kemaren jumat yang lalu gue habis nonton sama mas andra sama temen temennya juga" Lia memberi tau sahabatnya pertemuan terakhir kemarin dengan mas andra dan teman temannya.

"Nonton doang?" Jawab kaila.

"Iya tapi habis nonton dia ngajak main, dan ternyata itu main terakhir kita wkwk" Ucap lia dengan tertawa "Yang sabar yah, temukan bahagiamu, lo bahagia gue juga bahagia" Balas kaila.

"Gue duluan ya kai" Seusai mengambil helm, lia dan kaila berjalan menuju gerbang sekolah, lia berpamitan terlebih dulu karena papanya sudah menunggunya. Lia pun menghampiri nathan yang adalah nama papa lia.

"Dimas udah pulang?" Bukannya menyapa hai atau hallo, nathan menanyai tentang dimas. "Udahh tadi duluan" Jawab lia dengan ketus.

"Tadi nyapa papa" Nathan memberi tau anaknya jika kekasih lia tadi menyapa nathan untuk pertama kalinya setelah sekian lama tidak menyapa "Temenin papa ketemu temen papa sekalian ya, mau ngasih oleh oleh" Di motor yang di kendarai nathan sudah ada beberapa bingkisan oleh oleh yang di bawanya dari bekerja di luar kota yang akan di berikan ke temannya.

Nathan dan lia pun segera meninggalkan sekolah dan menuju ke tempat teman nathan berada. "Kok kesini pa?" Tanya lia seusai papanya parkir di sebelah toko tempat lia pkl dulu.

"Temen papa disini" Jawab nathan.

Tanpa memberi tau siapa teman papanya yang berada di toko itu, nathan segera memasuki toko dengan menenteng bingkisan serta lia yang mengikutinya dari arah belakang.

"Hey widiarto" Nathan menyapa teman lamanya. Ternyata Pak wid sebagai kepala toko itu kenal dengan papa lia. Dan lia yang melihat papanya bersalaman dengan atasannya saat dulu pkl merasa terkejut, papanya tidak pernah bercerita jika Pak wid teman papanya sendiri.

"Eh yaallah lama gak ketemu, apa kabar"

"Baikk"

"Ini anakmu to? Yang dulu disini pkl?" Pak wid mengarah ke lia, seseorang yang dulu pernah pkl di toko itu. "Iya ini anakku dulu pkl disini" Sambung nathan.

"Kok kamu juga ga bilang kalo anak dari papamu ini" Pak wid bertanya ke lia yang berdiri di sebelah papanya. "Lha papa baru ngasih tau sekarang kalo temenan sama Pak wid juga" Jawab lia dengan sedikit malu malu karena sudah lama dirinya tidak bertemu dengan Pak wid.

Saat papanya sedang mengobrol dengan teman lamanya. Lia mengalihkan diri memandang mbak rina yang sedang berjaga di hall depan toko.

"Mas andra mana?" Tanya lia dengan berbisik karena tidak ingin papanya dan Pak wid tau. "Basement" Mbak rina juga menjawab dengan suara pelan dan mulut yang komat kamit.

"Kamu kalo mau belanja, ada yang kamu suka, ambil aja pilih yang mana, papa yang bayar" Ucap nathan ditengah perbincangan dengan teman lamanya. "Iya tuh plorotin papa kamu, biasanya juga belanja disini kan" Timpal Pak wid.

Berawal Karna PenasaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang