chapter 9

117 7 1
                                    

Flashback on
Kian santang: putri ku kau akan memiliki adik lagi.

Ratna dewi: alhamdulillah

Candra wulan: Yunda kau tidak papa

Ratna dewi: ayo kita harus pergi dari sini

Citraloka: bagaimana jikalau aku mati saat melahirkan?

Kian santang: jangan bicara seperti itu

Flashback off

Ratna dewi: ayah apa yang terjadi. Ucap Ratna dewi yang tiba tiba masuk ke balai pengobatan.

Kian santang: putri ku kau akan segera menjadi kakak untuk sekali lagi.

Ratna dewi: alhamdulillah

Skip malam hari

Di wisma Ratna dewi Ratna dewi sepertinya mengkhawatirkan sesuatu hingga ia menangis ternyata ia pernah di maki maki oleh perampok saat ia di tengah perjalanan menuju ke istana padjajaran.

Flashback

Ratna dewi: hei paman mengapa kau merampok bibi itu?.

Perampok: diam lah kau bocah lemah kau hanya aib padjajaran dan kau juga adalah beban istana padjajaran!

Sontak Ratna dewi yang mendengar nya hati nya sangat terluka dan hampir terjatuh tapi ia juga marah dan mulai mengayunkan pedang nya serangan pedang jarak jauh milik nya ternyata bisa membunuh perampok itu.

Sringg

Flashback off

Candra wulan: Yunda kau tidak apa apa?

Ratna dewi: aku tidak apa apa rayi kembali lah ke wisma mu aku ingin sendiri di wisma ku

Candra wulan: baiklah

Ratna dewi bukan nya tidur di wisma ia malah keluar wisma dan menatap bulan purnama dengan mata sendu
Yudakara yang melihat nya langsung menghampiri nya.

Yudakara: nyimas mengapa kau meneteskan air mata mu?.

Ratna dewi: tidak paman aku tidak apa apa, sedang apa paman di sini?

Yudakara: aku hanya berpatroli.

Ratna dewi: baiklah aku akan pergi ke wisma ayah ku.

Ratna dewi pergi ke wisma kian santang dan ia menangis sambil berjalan.

Batin Ratna dewi: apakah benar yang di katakan perampok itu? Apakah aku beban istana?. Ucap nya sembari menangis

Kian santang yang mendengar suara tangisan itu dan langsung menghampiri sumber suara itu.

Kian santang: astaghfirullahalazim putri ku ada apa mengapa kau menangis?.

Ratna dewi: ayah apakah benar aku beban istana padjajaran?. Tanya nya sambil menundukkan kepala karna air mata nya terus mengalir deras.

Ratna dewi: apa benar aku aib istana padjajaran karna aku memiliki warna bola mata sebelah kiri berwarna merah?.

Kian santang: astagfirullahalazim siapa yang mengatakan hal itu kepada mu?.

Ratna dewi: jawab ayahanda!!. Tegas nya.

Kian santang hanya terdiam

Ratu subang larang: astaghfirullahalazim cucuku Ratna dewi.

Ratu ambet kasih: jagat Dewabatara.

Rara santang: ada apa ini ribut ribut tengah malam, rayi apa yang terjadi dengan putri mu?.

Kian santang: aku tidak tau Yunda tiba tiba ia ke wisma ku dan menangis dan bertanya pertanyaan yang aneh dia bilang ke pada ku apa dia aib istana padjajaran dan beban di sini?. Ucap kian santang yang meneteskan sedikit air mata.

Rara santang: keponakan ku kau sama sekali bukan aib padjajaran, kau juga sama sekali tidak membebani kami, apakah ada yang memakai maki mu dengan perkataan itu?.

Ratna dewi: ya. Ucap nya hanya terdiam.

Ratu ambet kasih langsung memeluk dan menenangkan cucu kesayangan nya itu

Ratu ambet kasih: sayang ku kau tidak pernah membebani kami sama sekali malahan kami lah yang membebani mu dengan masalah padjajaran.

Gagak ngampar: benar sekali, siapa yang berani mengatakan itu kepada mu?.

Ratna dewi: saat aku di perjalanan ke sini aku melihat ada seorang perempuan yang di rampok dan perampok itu berkata aku aib padjajaran dan juga beban di sini, karna aku kesal aku tak sengaja menebas nya menggunakan pusaka pedang cakra dewi, hingga dia mati.

Prabu Surawisesa: keponakan ku apakah kau patah hati dengan perkataan perampok itu?

Tidak ada jawaban dari Ratna dewi, dan seketika Ratna dewi meneteskan air mata nya lagi.

Bersambung

Maaf kalo pendek jangan lupa vote kalo ada yang typo komen jangan diem.

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang