Rengganis: tenang nak kanuragan itu tidak berbahaya dan kau bisa mengendalikan nya dan kanuragan mu sudah di atas eyang mu Prabu Siliwangi dan di atas ayahanda mu Kian santang
Ratna dewi: baiklah...
Prajurit: nyimas apakah kau melihat nyimas Rara santang?
Rara santang: ada apa prajurit?
Prajurit: ada surat untuk nyimas dari Sultan hud
Rara santang: kanda Sultan hud?. Kebingungan dan senang
Isi surat
Assalamu'alaikum dinda kanda akan berkunjung ke istana padjajaran bersama putra kita Syarif Hidayatullah besok kami akan sampai ke istana padjajaranRara santang sangat senang dengan isi surat itu
Ratna dewi: apa isi surat itu uwak?
Rara santang: uwak mu Sultan hud akan sampai ke istana padjajaran dengan sepupu mu Syarif Hidayatullah.
Ratna dewi: raka Syarif Hidayatullah akan sampai ke istana padjajaran besok?.
Kian santang: sebaiknya kita harus menyambut mereka besok
Rengganis: kau benar kanda
Kinawati: aku akan menyampaikan pesan ini ke kanda Prabu Surawisesa
Sekartanjung: baiklah rayi
Skip keesokan harinya
Di depan istana ada 2 orang pria yang datang
Prajurit: selamat datang kembali ke padjajaran raden
Syarif Hidayatullah : Terima kasih Prajurit
Sultan hud: ayo kita masuk putraku.
Syarif Hidayatullah: baik ayahanda
Ratna dewi: raka..... . Ucap Ratna dewi yang merindukan sepupu nya itu
Syarif Hidayatullah: sudah besar saja kau rayi... Lama tak berjumpa dan sekarang kau sudah remaja seingat raka kau itu masih usia 10 tahun
Candra wulan: raka bagaimana perjalanan mu?
Syarif Hidayatullah: alhamdulillah tidak ada halangan sama sekali
Rara santang: kakanda, putra ku. Berlari ke Sultan hud
Sultan hud dan Rara santang kini berpelukan dan saling melepas rindu
Prabu Surawisesa: raka selamat datang kembali di padjajaran
Syarif Hidayatullah: Terima lah hormat ku paman
Prabu Surawisesa: gunung jati... Keponakan ku apa kabar kau. Memeluk Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah: aku baik paman
Ratna ayu: raka
Syarif Hidayatullah: Ratna ayu, rayi permana, rayi catra biru, rayi pratama, rayi sekar arum.... Lama tak berjumpa dengan kalian.
Sekar arum: aku merindukan masa masa di mana waktu aku masih kecil selalu di jaga oleh raka .
Syarif Hidayatullah: dan sekarang umur mu sudah 12 tahun bukan?
Sekar arum: bagaimana bisa raka mengetahui nya?
Syarif Hidayatullah: karna Ratna dewi memberi tau ku.
Ratna dewi hanya tertawa saja
Syarif Hidayatullah: ngomong² rayi Ratna dewi, apakah benar kau terpilih mewarisi mata kuning milik ibunda rengganis mu?
Ratna dewi: benar raka
Syarif Hidayatullah: kau pasti akan bisa mengendalikan nya rayi aku percaya pada mu.
Kian santang: prajurit!
Prajurit: hamba menghadap raden
Kian santang: siap kan mereka wisma khusus keluarga padjajaran
Prajurit: sendika raden
Abikara: raka Sultan hud. Ucap abikara yang senang dan memeluk raka ipar nya itu
Sultan hud: lama tak berjumpa abikara, ngomong ngomong siapa wanita itu?
Abikara: dia adalah nyimas Ratih, istri ku raka
Sultan hud: mengapa kau tidak memberitahu ku kau sudah menikah?
Abikara: aku tidak sempat raka
Ratna dewi: semua nya tidak baik kita berbincang di depan istana sebaiknya kita berbincang di taman istana
Semua nya: baiklah
Skip taman istana
Syarif Hidayatullah: rayi ayo kita bertarung sudah lama aku tidak bertarung dengan mu.
Ratna dewi: baiklah
Ratna dewi dan Syarif Hidayatullah bertarung 1 lawan 1 dan mereka menggunakan pedang mereka
Sringg, sringgg, sring,,
Syarif Hidayatullah: kuat sekali kau rayi
Sringg sringgg sringg
Syarif Hidayatullah: gerakan nya indah namun mematikan
Akhir dari pertarungan itu di menangkan oleh Ratna dewi
Syarif Hidayatullah: rayi gerakan dari serangan mu sangat indah namun mematikan memangnya siapa yang melatih mu?
Endang geulis: aku lah yang melatih nya
Syarif Hidayatullah: kalau kelincahan menggunakan pedang siapa yang melatih nya?
Gagak ngampar, Kian santang, Rara santang, abikara, Dyah Sawitri, Walangsungsang: kami lah yang melatih nya
Rara santang: gunung Jati ibunda sangat merindukan mu.... Tahun ini kau sudah berumur 16 tahun seingat bunda kau itu masih sangat kecil
Syarif Hidayatullah: aku juga merindukan ibunda
Ratna dewi: huft energi tubuhku terkuras karna melawan raka gunung Jati..
Kian santang: beristirahat lah putri ku
Rengganis: benar apakah kau mau beristirahat di pangkuan ibunda?
Ratna dewi mengangguk dan mulai meletakan kepala nya di pangkuan Rengganis
Ratna dewi: bunda makin cantik saja
Rengganis: bisa saja kamu
Kian santang mengelus kepala Ratna dewi
Kian santang: kalau kau mengantuk tidur saja tidak apa
Ratna dewi mulai tertidur pulas
Syarif Hidayatullah: dia tidak berubah sama sekali ternyata. Ucap nya sambil tertawa
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
kembalinya raden kian santang final season √End
Historical Fictionhanya karangan saja yaa