chapter 26

81 4 4
                                    

Rengganis: tenang nak kanuragan itu tidak berbahaya dan kau bisa mengendalikan nya  dan kanuragan mu sudah di atas eyang mu Prabu Siliwangi dan di atas ayahanda mu Kian santang

Ratna dewi: baiklah...

Prajurit: nyimas apakah kau melihat nyimas Rara santang?

Rara santang: ada apa prajurit?

Prajurit: ada surat untuk nyimas dari Sultan hud

Rara santang: kanda Sultan hud?. Kebingungan dan senang

Isi surat
Assalamu'alaikum dinda kanda akan berkunjung ke istana padjajaran bersama putra kita Syarif Hidayatullah besok kami akan sampai ke istana padjajaran

Rara santang sangat senang dengan isi surat itu

Ratna dewi: apa isi surat itu uwak?

Rara santang: uwak mu Sultan hud akan sampai ke istana padjajaran dengan sepupu mu Syarif Hidayatullah.

Ratna dewi: raka Syarif Hidayatullah akan sampai ke istana padjajaran besok?.

Kian santang: sebaiknya kita harus menyambut mereka besok

Rengganis: kau benar kanda

Kinawati: aku akan menyampaikan pesan ini ke kanda Prabu Surawisesa

Sekartanjung: baiklah rayi

Skip keesokan harinya

Di depan istana ada 2 orang pria yang datang

Prajurit: selamat datang kembali ke padjajaran raden

Syarif Hidayatullah : Terima kasih Prajurit

Sultan hud: ayo kita masuk putraku.

Syarif Hidayatullah: baik ayahanda

Ratna dewi: raka..... . Ucap Ratna dewi yang merindukan sepupu nya itu

Syarif Hidayatullah: sudah besar saja kau rayi... Lama tak berjumpa dan sekarang kau sudah remaja seingat raka kau itu masih usia 10 tahun

Candra wulan: raka bagaimana perjalanan mu?

Syarif Hidayatullah: alhamdulillah tidak ada halangan sama sekali

Rara santang: kakanda, putra ku. Berlari ke Sultan hud

Sultan hud dan Rara santang kini berpelukan dan saling melepas rindu

Prabu Surawisesa: raka selamat datang kembali di padjajaran

Syarif Hidayatullah: Terima lah hormat ku paman

Prabu Surawisesa: gunung jati... Keponakan ku apa kabar kau. Memeluk Syarif Hidayatullah

Syarif Hidayatullah: aku baik paman

Ratna ayu: raka

Syarif Hidayatullah: Ratna ayu, rayi permana, rayi catra biru, rayi pratama, rayi sekar arum.... Lama tak berjumpa dengan kalian.

Sekar arum: aku merindukan masa masa di mana waktu aku masih kecil selalu di jaga oleh raka .

Syarif Hidayatullah: dan sekarang umur mu sudah 12 tahun bukan?

Sekar arum: bagaimana bisa raka mengetahui nya?

Syarif Hidayatullah: karna Ratna dewi memberi tau ku.

Ratna dewi hanya tertawa saja

Syarif Hidayatullah: ngomong² rayi Ratna dewi, apakah benar kau terpilih mewarisi mata kuning milik ibunda rengganis mu?

Ratna dewi: benar raka

Syarif Hidayatullah: kau pasti akan bisa mengendalikan nya rayi aku percaya pada mu.

Kian santang: prajurit!

Prajurit: hamba menghadap raden

Kian santang: siap kan mereka wisma khusus keluarga padjajaran

Prajurit: sendika raden

Abikara: raka Sultan hud. Ucap abikara yang senang dan memeluk raka ipar nya itu

Sultan hud: lama tak berjumpa abikara, ngomong ngomong siapa wanita itu?

Abikara: dia adalah nyimas Ratih, istri ku raka

Sultan hud: mengapa kau tidak memberitahu ku kau sudah menikah?

Abikara: aku tidak sempat raka

Ratna dewi: semua nya tidak baik kita berbincang di depan istana sebaiknya kita berbincang di taman istana

Semua nya: baiklah

Skip taman istana

Syarif Hidayatullah: rayi ayo kita bertarung sudah lama aku tidak bertarung dengan mu.

Ratna dewi: baiklah

Ratna dewi dan Syarif Hidayatullah bertarung 1 lawan 1 dan mereka menggunakan pedang mereka

Sringg, sringgg, sring,,

Syarif Hidayatullah: kuat sekali kau rayi

Sringg sringgg sringg

Syarif Hidayatullah: gerakan nya indah namun mematikan

Akhir dari pertarungan itu di menangkan oleh Ratna dewi

Syarif Hidayatullah: rayi gerakan dari serangan mu sangat indah namun mematikan memangnya siapa yang melatih mu?

Endang geulis: aku lah yang melatih nya

Syarif Hidayatullah: kalau kelincahan menggunakan pedang siapa yang melatih nya?

Gagak ngampar, Kian santang, Rara santang, abikara, Dyah Sawitri, Walangsungsang: kami lah yang melatih nya

Rara santang: gunung Jati ibunda sangat merindukan mu.... Tahun ini kau sudah berumur 16 tahun seingat bunda kau itu masih sangat kecil

Syarif Hidayatullah: aku juga merindukan ibunda

Ratna dewi: huft energi tubuhku terkuras karna melawan raka gunung Jati..

Kian santang: beristirahat lah putri ku

Rengganis: benar apakah kau mau beristirahat di pangkuan ibunda?

Ratna dewi mengangguk dan mulai meletakan kepala nya di pangkuan Rengganis

Ratna dewi: bunda makin cantik saja

Rengganis: bisa saja kamu

Kian santang mengelus kepala Ratna dewi

Kian santang: kalau kau mengantuk tidur saja tidak apa

Ratna dewi mulai tertidur pulas

Syarif Hidayatullah: dia tidak berubah sama sekali ternyata. Ucap nya sambil tertawa

Bersambung.....

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang