chapter 15

94 4 1
                                    

Candra wulan melahap makanan yang ada di tangan Prabu Surawisesa.

Prabu Surawisesa: semua nya boleh kah selepas makan kita berbincang di ruang tengah?.

Semua: tentu saja.

Skip ruang singgah sanah Prabu Surawisesa.

Ratna dewi: jadi ada apa paman apa yang ingin kau perbincangkan?.

Prabu Surawisesa: keponakan ku Ratna dewi kau akan ikut bersama kami semua untuk berperang, karna kerajaan kumpar putih sedang di serang oleh kerajaan Majapahit, paman mohon kau harus melemahkan kerajaan Majapahit karna kau adalah cucu dari Prabu Brawijaya.

Ratna dewi: baiklah jikalau itu perintah dari paman untuk ku.

Skip Candra wulan.

Candra wulan: prajurit kalian harus bisa memenangkan perang ini dan kalian harus kuat untuk membantu kerajaan kumpar putih.

Ratna dewi: rayi apakah prajurit sudah mulai kuat?.

Candra wulan: aku sedang melatih mereka Yunda jangan khawatir jikalau eyang Prabu Brawijaya akan menyerang kau lemahkan pertahanan mereka.

Ratna dewi: ya aku tau itu.

Skip raden panglima dan raden permana.

Raden panglima: keponakan ku permana kau harus mempersiapkan pasukan pemanah kita.

Raden permana: tenang saja uwak aku telah mengetahui jikalau prajuri Majapahit hanya sekita 1000 prajurit saja, kita akan membawa 3000 prajurit ke medan perang dengan arah yang berbeda.

Raden panglima: baiklah kalau begitu.

Skip peperangan tiba.

Nyimas Eleanor: prajurit serang mereka.

Suara terompet pun di bunyikan dan di nyatakan perang di hari itu.

Prabu Brawijaya ikut serta dalam perang itu.

Ratna dewi: ini kesempatan ku. Ucap nya yang langsung mendekati eyang nya.

Ratna dewi: eyang mengapa kau menyatakan perang terhadap kerajaan kumpar putih?, mereka punya masalah apa kepada mu eyang, jikalau mereka tidak ada salah jangan lah berperang jikalau ada yang membuat mu kecewa itu aku bukan mereka. Ucap nya dengan nada sedih dan menatap dengan sendu.

Brawijaya:cucuku Ratna dewi. Lirih nya.

Tiba tiba ada prajurit yang hendak ingin membunuh Ratna dewi.

Brawijaya : prajurit! Hentikan, jangan serang dia. Teriak nya.

Semua orang tersentak berhenti dan seketika menjadi Hening tidak ada suara.

Ratna dewi: mengapa kau menghentikan nya untuk membunuh ku?, biarkan saja aku mati, aku sudah lelah dengan perilaku eyang dan juga nenek ratu melatih. Ucap nya dengan nada sedih.

Brawijaya: baiklah jikalau itu mau mu, prajurit! Ayo kita mundur.

Semua prajurit Majapahit mundur dan menyerah.

Arthapura: terimakasih sudah menolong kami kalian repot repot untuk membantu kami berperang.

Ratna dewi: gusti Prabu kau tidak merepotkan kami , sudah tugas kami untuk membantu kerajaan kumpar putih.

Rengganis: benar paman biarkan saja kami membantu mu.

Gagak ngampar: ya sudah ayo kita pulang.

Skip di istana padjajaran.

Ratna dewi: untung saja aku tidak perlu mengeluarkan kanuragan ku.

Kian santang: putri ku Ratna dewi apakah kau lelah?.

Ratna dewi: tidak sama sekali ayah.

Ratna wulan: sampurasun.

Ratna dewi: rampes.

Rara santang :assalamu'alaikum.

Ratna dewi :waalaikumsalam.

Rara santang: rayi, Nanda Ratna dewi, ayo kita ke ruang makan istana kita makan malam.

Ratna dewi: baiklah uwak.

Skip sesudah makan malam.

Layang kusuma: keponakan ku Ratna dewi bagaimana keadaan mu? Apakah sudah membaik?.

Ratna dewi: ya uwak keadaan ku sudah lebih baik daripada sebelum nya.

Layang kusuma: alhamdulillah kalau begitu.

Ratna dewi: ada apa uwak datang ke sini?.

Layang kusuma: tidak apa uwak hanya ingin bertemu dengan mu.

Candra wulan: Yunda mengapa kau belum tidur tidur lah nanti kau sakit.

Ratna dewi: baiklah rayi aku akan tidur.

Nyimas Eleanor: keponakan ku apakah kau ingin tidur di pangkuan uwak?, uwak dengar ayah mu kian santang sedang ada urusan jadi tidak bisa menidurkan mu sekarang.

Ratna dewi: tidak perlu uwak aku pasti akan merepotkan mu.

Nyimas Eleanor: tidak akan merepotkan mu sayang, sudah ya tidak ada penolakan.

Ratna dewi: baiklah.

Skip keesokan harinya.

Candra wulan: Yunda pelan pelan aku sudah lelah mengejar mu.

Ratna dewi: dasar lambat, kau harus nya makan terlebih dahulu tadi sebelum ke taman istana. Ucap nya sambil berlari.

Tiba tiba Ratna dewi menabrak seseorang hingga ia terjatuh.

Ratna dewi: ahk astagfirullah hei bisakah kau memperhatikan jalan-mu, eh ayahanda maafkan ananda jikalau sudah menabrak mu.

Kian santang: tidak apa putri ku bangun lah.ucap nya dengan lembut dan ternyata kian santang sudah kembali seperti semua menjadi senopati agung padjajaran

Bersambung

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang