chapter 38

111 6 0
                                    

Ratna dewi : aku hanya ingin menghirup udara segar

Kian santang yang sedang memakai jubah pun memberikan jubah itu ke Ratna dewi

Kian santang tiba tiba merasakan sakit di dada nya

Batin kian santang: ya allah aku harus menyembunyikan rasa sakit dan aku harus merahasiakan bahwa aku terluka parah dari putri ku....

Ratna dewi tampak khawatir dan langsung bertanya

Ratna dewi: ayahanda? Apakah ayahanda baik baik saja?

Kian santang: ya ayahanda baik baik saja. Ucap nya yang tersenyum menyembunyikan rasa sakit

Batin Ratna dewi: sepertinya ayahanda menyembunyikan sesuatu, tapi apa?

Syarif Hidayatullah: paman kian santang? Apa benar kau baik baik saja?

Kian santang: aku baik keponakan ku jangan khawatir... Paman tidak apa apa...

Kian santang: putri ku Ratna dewi ayahanda akan ke ruang paman Prabu mu Surawisesa jadi assalamu'alaikum.

Ratna dewi: waalaikumsalam

Syarif Hidayatullah: waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Ratna dewi menatap gunung Jati dengan bingung

Syarif Hidayatullah: ada apa rayi?

Ratna dewi: raka? Apakah raka menyadari bahwa gerak gerik ayahanda ku seperti orang yang sedang terluka parah?

Syarif Hidayatullah: aku juga berfikir seperti itu rayi... Tapi kenapa paman kian santang menyembunyikan luka nya kepada kita?

Ratna dewi: aku juga tidak tau apakah kita harus membius ayahanda dan mengobati nya?

Syarif Hidayatullah: apakah itu tidak berbahaya? Kalau kita nekat melakukan nya kita akan di hukum paman Surawisesa rayi...

Ratna dewi: benar yang kau katakan raka...

Rara santang: Ratna dewi, gunung Jati mengapa kalian seperti kebingungan?

Ratna dewi: uwak apakah aku boleh meminta tolong?

Rara santang: apa itu?

Ratna dewi: tolong awasi ayahanda, aku melihat gerak gerik nya seperti sedang terluka parah...

Rara santang: baiklah uwak akan mencoba mengawasi ayahanda mu.

Bersambung

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang