chapter 2

294 9 0
                                    

Nyimas Ratna dewi: tapi uwak harus berjanji jangan mengulangi hal ini lagi

Raden gagak ngampar: ya uwak berjanji tidak akan mengulangi nya lagi

Setelah itu Ratna dewi senang karna uwak kesayangan nya abikara telah kembali ke padjajaran karna sudah lama dia tinggal di kandang wesi

Ratna dewi dan candra wulan kali ini ada di tempat latihan untuk berlatih ilmu kanuragan dan juga berlatih pedang nya bersama ayah dan uwak nya abikara sedangkan rayi rayi mereka dengan nyimas rara santang dan juga raden Walangsungsang

Kian santang dan abikara: apakah kalian sudah siap?

Ratna dewi dan candra wulan sudah memberikan isyarat sudah siap dan mengancang ancang kan pedang pusaka mereka

Begitu juga kian santang dan abikara yang sudah mengeluarkan pedang mereka masing masing

Sringg

Suara adu pedang terdengar dan sangat berisik raden gagak ngampar, nyimas Ratna wulan nyimas Dyah Sawitri raden Surosowan dan raden banyak catra yang melihat nya ingin ikut serta

Raden gagak ngampar: apakah kami boleh ikut berlatih?

Nyimas Ratna dewi: ya tentu saja boleh

Nyimas Dyah Sawitri: aku akan bergabung dengan Ratna dewi dan candra wulan

Nyimas Ratna wulan: aku akan bergabung dengan rayi kian santang dan abikara

Raden gagak ngampar: baiklah rayi ayo kita bergabung dengan yang lain

Raden banyak catra: aku akan bergabung dengan rayi Walangsungsang

Sringg

Nyimas Ratna dewi: kyaaaaat

Sring sring

Suara pedang yang sangat bising

Raden catrabiru: kuat juga ternyata

Raden Surosowan: ayo lah mengapa kau tidak bisa mengalahkan paman mu ini

Raden catrabiru yang sedikit kesal pun langsung membelah raga nya menjadi dua

Skip sisi Ratna dewi

Ratna dewi yang tampak kewalahan pun mulai merasa lelah

Candra wulan: Yunda apakah kau masih sanggup?

Ratna dewi: ya aku masih sanggup

Ratna dewi pun langsung membelah raga nya menjadi 2 sama seperti adik nya catrabiru

Dyah Sawitri: jangan paksakan diri mu itu sangat berbahaya

Ratna dewi: aku tidak apa apa bibi

Brukk

Ratna dewi pun tumbang dan di tangkap oleh ayahnya kian santang
Kian santang yang memeluk putri sulung nya itu pun mencoba menyadarkan putri nya

Kian santang: astagfirullahalazim putriku bangun lah!

Rengganis: kanda sepertinya dia belum makan hari ini

Kian santang: apa?.

Abikara: baiklah rayi aku akan membawakan nya makanan

Tak lama itu Ratna dewi tersadar

Ratna dewi: ahk apa yang terjadi?

Gagak ngampar: tadi kau tidak sadarkan diri jangan lah banyak bergerak

Raden permana: Yunda kau baik baik saja? Aku akan menjaga mu selalu Yunda.

Ratna dewi: tenang lah rayi aku hanya demam dan kurang makan saja tidak perlu khawatir

Abikara: nyimas makan lah dulu kau tidak boleh sakit

Ratna dewi: aku akan makan uwak

Ratna dewi pun mengkode bahwa ia ingin di suapin sang ayah untung nya sang ayah langsung ke ranjang Ratna dewi sembari berkata

Kian santang: sini biar ayah menyuapi mu sudah lama ayah tidak menyuapi mu. (Tersenyum)

Ratna dewi pun memakan makanan nya dengan lahap karna di suapi dari tangan sang ayah abikara yang melihat nya langsung duduk di sebelah kiri Ratna dewi dan saat di suapan ke 3 ia langsung menghentikan tangan sang ayah sembari berkata

Ratna dewi: ayah kau juga belum makan tadi biar kan aku menyuapi mu juga

Ratna dewi menyuapi sang ayah dan membuat candra wulan memutar mata malas nya

Candra wulan: Yunda apakah kau tidak mau menyuapi kami?

Raden permana : benar Yunda apakah kau tidak ingin menyuapi kami?

Rengganis: apakah kalian ingin di suapi oleh bunda? Ingat ayah kalian itu milik Yunda mu Ratna dewi karna cinta pertama anak sulung perempuan itu ayah nya kalau kalian bunda. Ucap Rengganis yang mati matian menahan tawa

Ratna dewi yang mendengar perkataan bunda nya dan melihat wajah bunda nya yang bukan nya bertambah tua malahan semakin cantik dan awet muda begitu pula ayah nya kian santang.

Ratna dewi: ayah kau sudah mempunyai 8 anak mengapa kau bukan nya bertambah tua tapi malah bertambah tampan aku saja serentak terpesona. Ucap Ratna dewi

Kian santang: bisa saja kau membuat ayah mu tersipu malu sebenarnya umur ayahanda saat menikahi bunda mu itu cukup muda.

Walangsungsang: ayo ke wisma masing-masing sudah malam ini

Semua: baiklah rayi/raka/uwak.

Skip wisma Ratna dewi.

Ratna dewi yang tidak tau kenapa ia sedang menangis di ranjang nya ternyata dia ingat nenek nya ratu melatih ratu dari Kerajaan Majapahit mengkasari nya sampai terluka untung nya luka itu sudah sembuh

Keesokan harinya.

Semua anggota istana sedang berkumpul dan 8 bersaudara ini baru datang tidak lain dan tidak bukan adalah Ratna dewi dan semua saudara nya.

Ratna dewi: assalamu'alaikum, sampurasun

Semua: waalaikumsalam, rampes

Prabu Surawisesa: keponakan ku Ratna dewi aku akan memakaikan mahkota untuk mu walau sedikit berat pasti kau akan nyaman dan akan sangat anggun memakai nya

Ratna dewi: mahkota ini sangat indah paman.

Prabu Surawisesa: syukur lah kau menyukai nya, dan keponakan ku candra wulan, keponakan ku Ratna ayu kalian juga akan paman Pakaikan mahkota.

Mahkota candra wulan yang menggambarkan berani dan berjiwa kesatria

Dan mahkota Ratna ayu menggambarkan sebuah ke anggunan perempuan dan juga keabadian cinta seseorang.

Prabu Surawisesa :Sedangkan mahkota Ratna dewi yang ia pakai menggambarkan perempuan lembut baik hati dan berjiwa ke satria.

Kian santang: mahkota itu indah sekali putri² ku kalian cocok menggunakan nya.

Prabu Surawisesa: keponakan ku raden permana kau akan ku nobatkan sebagai putra mahkota padjajaran.

Saat Surawisesa mengatakan itu tiba tiba ada cahaya biru terang yang menyelimuti Ratna dewi dan seketika pakaian Ratna dewi berubah dan pakaian nya itu berbah menjadi gaun yang sangat indah.

Ratna ayu: Yunda pakaian mu sangat indah lihat lah

Kian santang: putriku ratna dewi gaun mu sangat indah nak warna nya serasi dengan mahkota mu. (Tersenyum)

Ratna dewi:ayah bisa saja kau membuat ku malu .

Bersambung

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang