chapter 8

128 6 0
                                    

Ratna dewi: masuk lah

Ratna dewi: ayahanda. Panggil nya sambil memeluk sang ayah

Kian santang: tenang lah putri ku ayah ada di sini. Ucap nya sembari membalas pelukan sang putri dan mencium kening dan pipi nya.

Citraloka: kanda bagaimana kalau kita beri hadiah kepada Nanda Ratna dewi.

Kian santang: baiklah nanti malam temui aku di wisma ku, kita
perbicangkan.

Citraloka: baiklah.

Skip malam hari semua nya sudah terlelap tidur sementara citraloka dan Kian santang belum juga tidur.

Citraloka: kanda bagaimana kita beri Nanda Ratna dewi adik, aku juga ingin merasakan memiliki anak kandung.

Kian santang : baiklah apakah kau siap?

Citraloka: sudah kanda

Kian santang: kalau begitu kita berdoa dulu supaya kau mendapatkan keturunan, kau tau doa nya?

Citraloka: aku tidak tau doa nya

Kian santang: baiklah ikuti aku, Bismillah allahumma janibnaassyaithaana WA jannibi syaithoona maarazaqtanaa amiin.

Citraloka: Bismillah allahumma janibnaassyaithaana WA jannibi syaithoona maarazaqtanaa amiin.

Akhirnya citraloka menjadi istri kedua raden kian santang seutuhnya.

(Kalian jangan mikirin yang aneh aneh kalo sampe mikirin yang aneh aneh tak pukul)

Keesokan harinya

Kian santang: dinda bangun lah sudah pagi.

Citraloka: iya aku bangun kanda aku akan ke wisma ku.

Belum juga keluar dari wisma kian santang citraloka merasakan sakit pada bagian bawah nya

Citraloka: Aaaaa.

Kian santang: dinda apakah kau kesakitan karna bekas semalam?

Akhirnya kian santang membopong citraloka dan membawa nya ke wisma citraloka.

Kian santang pun keluar dari wisma citraloka.

Rara santang: rayi di mana citraloka aku ingin mengajaknya berlatih.

Kian santang: dia di wisma nya dia sedang sakit.

Rara santang: apa sakit apa dia?

Kian santang: eh jangan tanya aku tanya saja kepada diri nya sudah ya aku ingin bertemu dengan rayi Prabu, assalamu'alaikum

Rara santang: waalaikumsalam.

Rara santang pun masuk ke dalam wisma citraloka.

Rara santang: assalamu'alaikum, rayi aku mendengar dari rayi kian santang bahwa kau sedang sakit kau sakit apa?.

Citraloka: waalaikumsalam, aku tidak bisa berjalan Yunda.

Rara santang pun paham bahwa citraloka sudah di sentuh oleh rayi nya.

Rara santang: rayi apakah kau habis melakukan hubungan suami istri dengan rayi kian santang semalam?

Citraloka: bagaimana kau tau?

Rara santang: aku sudah melihat nya berkali kali dari gerakan gerik rayi Rengganis saat sebelum Ratna dewi ada.

Citraloka: begitu rupanya

Rara santang: sebenarnya tadi aku ingin mengajak mu berlatih tapi kau sedang sakit aku akan menemani mu saja.

Citraloka: baiklah Yunda

Ratna dewi pun masuk

Ratna dewi: assalamu'alaikum, ibunda boleh kah aku bersama dengan mu seharian ini aku sedang bosan.

Citraloka: tentu saja boleh putriku

Skip 1 bulan kemudian

Pagi hari yang cerah citraloka merasakan mual mual yang luar biasa
Dan tiba tiba ia pingsan kian santang yang melihat nya langsung membopong citraloka ke balai pengobatan.

Kian santang: tabib bagaimana keadaan citraloka?

Tabib: dia baik baik saja, tapi hamba punya berita baik.

Kian santang: apa itu tabib?

Tabib: selamat raden kau akan menjadi seorang ayah sekali lagi.

Kian santang : alhamdulillahirabbil alamin raden

Ratna dewi: ayahanda ada apa aku mendengar ibunda di balai pengobatan.

Bersambung

Flashback on
Kian santang: putri ku kau akan memiliki adik lagi.

Ratna dewi: alhamdulillah

Candra wulan: Yunda kau tidak papa

Ratna dewi: ayo kita harus pergi dari sini

Citraloka: bagaimana jikalau aku mati saat melahirkan?

Kian santang: jangan bicara seperti itu

Flashback off

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang