chapter 3

219 10 0
                                    

Candra wulan: Yunda pakaian mu sangat indah

Ratna dewi : jangan membuat ku malu

Tiba tiba ada belatih yang mengenai Ratna dewi di bagian dada kanan nya
Sontak itu membuat anggota istana sangat panik termasuk uwak nya abikara dan gagak ngampar.

Gagak ngampar: jagatdewa Batara nyimas, rayi kian santang selamat kan putri mu ini.

Kian santang: astaghfirullahalazim putri ku!.

Abikara: raka gagak ngampar aku akan mengejar penyusup itu.

Sementara itu Ratna dewi yang berlumuran darah sedang tak sadarkan diri.

Dan ternyata semua anggota padjajaran sangat marah termasuk abikara dan Surawisesa.

Prabu Surawisesa: siapa yang berani melukai keponakan ku Ratna dewi apa salah nya!?. Tegas Surawisesa yang tak Terima.

Kian santang: sepertinya yang melemparkan belatih ini adalah ibunda ratu dewati, yudakara!

Yudakara: hamba menghadap raden apa yang terjadi. Tanya yudakara

Kian santang: tolong kau panggil parashini ke sini.

Yudakara: sendika raden.

Prabu Surawisesa: raka apakah putri mu baik baik saja?. Tanya Surawisesa yang khawatir.

Kian santang: dia baik baik saja tapi dia kehabisan banyak darah.

Abikara sudah kembali dan membawa pelaku nya yaitu ternyata ratu dewati

Kian santang: ibunda?, mengapa kau melukai putri ku bunda dia punya salah apa pada diri mu. Ucap kian santang yang menyapa sendu karna putri nya masih tak sadarkan diri

Ratu dewati: yang salah adalah ayah mu kian santang! Dia telah membunuh ayah ku!. .

Prabu Surawisesa: prajurit masukan dia ke penjara bawah tanah sekarang dan aku akan menghilangkan kanuragan nya.

Prajurit: sendika gusti Prabu.

Rara santang: rayi aku akan menyembuhkan luka Ratna dewi.

Tiba tiba raden layang kusuma datang dan sangat shock melihat keponakannya terluka

Abikara: raka kau tidak apa apa?.

Layang kusuma: ya bagaimana Ratna dewi bisa terluka?.

Abikara: dia terkena belatih ratu dewati.

Abikara yang sangat sedih itu mulai mendekati Ratna dewi dan memeluk nya sembari berkata

Abikara: Ratna dewi bangunlah apakah kau tega meninggalkan keluarga mu aku sangat ingin mendengar kan kau memanggilku ayah seperti dulu saat ayah mu kian santang mengembara selama 2 bulan setelah kau lahir,kau sudah uwak anggap putri uwak sendiri bangun lah.

Saat abikara mengucapkan kata kata itu Ratna dewi tersadar dan luka nya sudah sembuh seutuhnya karna bantuan hawa murni kian santang

Ratna dewi: di mana ayah ku?.

Kian santang: putri ku akhirnya kau sadar juga.

Rengganis yang kala itu mengandung usia kandungan nya sudah 8 bulan pun langsung memanggil suami nya.

Rengganis: kanda bisa kah kau mengelus calon anak kita perut ku sangat sakit ia tendang terus menerus.

Kian santang yang mendengar itu langsung mengelus calon anak nya itu

Skip malam hari.

Ratna dewi yang sedang menatap langit malam yang cerah dan indah tiba tiba ada yang menyentuh kedua pundak nya tidak lain dan tidak bukan Dyah Sawitri dan Surosowan.

Ratna dewi: paman, bibi kalian membuat ku terkejut

Dyah Sawitri: keponakan ku apakah kau ingin berlatih pedang bersama kami?.

Candra wulan: tidak adil sekali dua lawan satu harus nya dua lawan dua

Ratna dewi: baiklah

Sringgg

Suara pedang yang sangat bising.

Gagak ngampar: hei apa yang kalian lakukan malam malam begini cepatlah masuk ke wisma kalian atau tidak rayi Prabu Surawisesa akan marah. Ucap Gagak ngampar yang membuat mereka ber 4 memutar mata malas.

Skip wisma kian santang dan Rengganis

Rengganis: kanda 1 bulan lagi aku akan melahirkan aku ingin kau menemani ku di samping ku saat aku melahirkan anak bungsu kita ini apakah boleh?.

Kian santang: aku tidak bisa aku akan menunggu di luar saja

Rengganis: baiklah kalau begitu

Skip 1 bulan kemudian

Ratna dewi: segar sekali dan udara di sinisangat sejuk

Candra wulan yang keluar dari wisma karna baru saja bangun dari tidur nya sembari berkata

Candra wulan: Yunda mengapa kau keluar pagi pagi buta begini dingin sekali udara di sini

Raden permana: benar Yunda

Kian santang: assalamu'alaikum

Ratna dewi: waalaikumsalam

Raden permana: waalaikumsalam

Candra wulan: waalaikumsalam

Ratna dewi: ada apa ayahanda datang kemari? Tanya Ratna dewi.

Raden permana: ya ada apa ayahanda datang kemari?.

Kian santang: adik baru kalian hari ini akan segera lahir kalian ber 3 ajak saudara kalian yang lain berlatih pedang kalian dari sekarang sampai malam

Ratna dewi: sendika ayahanda

Ratna ayu: Yunda apakah kau mendapatkan perintah?.

Ratna dewi: ya semua nya keluar kan pedang kalian semua lawan kami ber 3.

Raden catrabiru: kyaat

Ratna ayu: baiklah

Sekar arum: baiklah kalau begitu

Raden pratama : tapi mengapa tiba tiba Yunda

Ratna dewi: tidak usah banyak bertanya kalian

Candra wulan: kyaaaaat

Sringg

Suara pedang terdengar pas sekali Rengganis sedang melahirkan anak bungsunya

Tabib: ayo nyimas dorong sekali lagi.

Rengganis: ahk!!!

Kian santang: ayo dinda sekali lagi

Rengganis: ahk!!!!!!

Terdengar suara tangisan bayi yang membuat Ratna dewi dan yang lain tidak fokus dalam. Pertarungan mereka

Ratna dewi: alhamdulillahirabbil alamin, sudah cukup untuk latihan kali ini.

Tidak ada yang mendengar kan Ratna dewi dan yang mengakhiri latihan mereka semua raden Kian santang.

Kian santang: bukan kah Yunda kalian berkata sudah selesai berlatih nya mengapa kalian tidak mendengarkan nya?.

Sekar arum: maaf kan kami ayahanda

Tiba tiba abikara datang dengan raden layang kusuma dan gagak ngampar.

Gagak ngampar: apakah kalian melihat Surosowan dan Dyah Sawitri?.

Bersambung.....

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang