chapter 37

96 6 6
                                    

Citraloka duduk di samping ranjang Ratna dewi yang terbaring dan membelai rambut Ratna dewi yang indah itu dengan lembut

Sekar kumala: ibunda apakah Yunda baik baik saja?

Citraloka: iya nak dia baik baik saja

Sekar melatih: Yunda bangun....

Ratna dewi sama sekali tidak merespon tapi.....

Tiba tiba dia merasakan rasa sakit yang luar biasa sampai urat yang ada di wajah nya terlihat dia tampak sangat kesakitan dan ternyata mata kuning nya hampir mengendalikan nya lagi

Kian santang mengikat anak nya itu dengan sekuat tenang di bantu abikara, gagak ngampar, banyak catra,kadita, Gandasari, Rengganis, Surawisesa, Surosowan, Rara santang, Walangsungsang, layang kusuma, candra wulan, permana, catra biru, pratama, sekar arum, Ratna ayu, sekar kumala.

Ratna dewi: lepaskan aku.... Lepaskan....!

Candra wulan: maaf Yunda aku tidak bisa melepaskan mu kali ini

Kian santang : semua nya bertahanlah aku akan mentotok aliran darah nya

Kian santang berhasil mentotok aliran darah Ratna dewi tepat sasaran sekarang Ratna dewi hanya bisa terbaring di kasur dengan memejamkan mata

Syarif Hidayatullah: tadi itu sangat berbahaya...

Nyimas Eleanor: kau benar raden.

Raden panglima : apakah kita harus lebih waspada?

Rengganis: kita harus menjaga nya dengan ketat supaya tidak memakan korban jiwa

Rara santang: rayi Rengganis benar kita harus menjaga nya dengan ketat tapi ingat mita harus memberikan perhatian ke Ratna dewi supaya dia tidak merasa di jaga dengan  ketat dan jangan pernah melarang sesuatu yang harus dia lakukan..

Semua: baiklah

Skip keesokan harinya

Ratna dewi sudah kembali sehat dan dia keluar wisma nya setelah menunaikan solat subuh

Ratna dewi terduduk melihat rembulan yang akan berganti terbit nya matahari.

Ratna dewi: subhanallah indah sekali....udara di pagi hari juga sangat segar hawa nya juga dingin...

Kian santang melihat Ratna dewi dan membiarkan dia sendiri

Tiba tiba datang 2 laki laki dan 4 perempuan

Ratna dewi: raka! Rayi! Kalian mengejutkan ku....

Syarif Hidayatullah: maaf rayi

Candra wulan: maaf yunda

Kian santang: ada apa ini?

Ratna dewi: tidak ada ayahanda

Kian santang: mengapa kalian keluar pagi pagi begini?

Ratna dewi : aku hanya ingin menghirup udara segar

Kian santang yang sedang memakai jubah pun memberikan jubah itu ke Ratna dewi

Bersambung....

Request adegan kuy



kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang