chapter 34

110 5 3
                                    

Abikara: jangan panggil aku dengan panggilan itu! Kau bukan keponakan ku!

Rara santang menyerang Ratna dewi dengan brutal

Rara santang: anak anak, rayi ayo kita ke Ratna dewi biarkan saja badebah ini mati.

Ada seorang pria tampan yang masuk ke padjajaran dan dia mendekati kian santang yang tak sadarkan diri

Ratna dewi seketika kaget melihat sesuatu.

Ratna dewi : paman gagak Lumayung....

Gagak Lumayung: Ratna dewi biarkan paman bersatu lagi ke raga ayahanda mu

Ratna dewi: baiklah

kian santang pun langsung tersadar dan memulihkan kanuragan nya

Candra wulan, abikara, raden permana, raden catra biru, dan Rara santang baru saja sampai dan melihat kian santang yang baik baik saja

Candra wulan: bagaimana ayahanda bisa sembuh dengan waktu singkat?

Ratna dewi: ayahanda dan juga paman gagak Lumayung sudah bersatu jadi ayahanda cepat tersadar

Skip 1 tahun kemudian...

Padjajaran di banjiri oleh kebahagiaan sekali lagi karna abikara sudah menjadi seorang ayah

Abikara: akan ku namakan putri kita yaitu Kirana

Ratih: nama yang bagus kanda...

Ratna dewi: selamat uwak kali ini kau menjadi seorang ayah...

Abikara: walau uwak sudah memiliki keturunan tapi kau masih menjadi putri uwak...

Ratna dewi memeluk abikara dan dia juga mendapatkan kasih sayang dari uwak nya

Kian santang: selamat raka atas kelahiran putri mu

Abikara: Terima kasih rayi..

Sekar kumala: ayahanda

Kian santang: ada apa putri ku?

Sekar kumala : ayahanda apakah boleh aku memakai mahkota juga?

Kian santang: tentu saja boleh

Di tangan kian santang tiba tiba muncul mahkota dan memakaikan mahkota itu ke sekar kumala.

Sekar kumala : cantik sekali mahkota nya

Ratna dewi melepaskan mahkota nya

Kian santang: kenapa kau melepaskan mahkota mu?

Ratna dewi: mahkota ini berat

Bersambung

kembalinya raden kian santang final season √EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang