'fails?' →[13]

1.4K 76 1
                                    

Arshaka dan Naura kini sudah sampai rumah, sejak tadi mereka pergi ke cafe karena mereka tipe tipe bosan jika diam saja dirumah.

tak lupa mengeluarkan obrolan bersama Keithara, mommynya yang berada dilantai satu sedang memasak.

"mommy masak buat daddy?" tanya Arshaka.

"iya nak, daddy pulang lebih awal hari ini jam 7 maleman" jawab Keithara diangguki oleh Arshaka.

"oiya tadi gimana di cafe?" Keithara menatap kedua anaknya yang baru saja pulang dari luar.

"enak enak kok makanannya mommy, ini kak Arshaka juga dapet nyumbang nyanyi disana. suaranya bagus bangett" ucap Naura heboh membuat Arshaka menggeleng geleng.

"wah keren, kamu ada vidioin dek?" mendengar ucapan Keithara, Naura mengangguk cepat.

"nanti Naura kirimin ke nomor mama sebar aja nanti di grup keluarga, pasti pada bangga" ucap Naura diberi sentilan dikening oleh Arshaka.

"is kak" Naura mengelus keningnya yang cukup terasa sakit.

"udah jangan berantem, gih kalian keatas sana beres beres ganti baju. kalo laper lagi sini ke bawah mommy masak lumayan banyak" ucap Keithara belum beberapa menit Arshaka serta Naura langsung menaiki anak tangga ke atas.

hal itu hanya keluar kekehan kecil oleh Keithara melihat tingkah tingkah anaknya yang masih seperti anak SD saja.

-

"kak Arshaka lagi deket sama orang ya?" Naura memang mengekori ikut masuk ke dalam kamar Arshaka.

"kenapa bisa berpikiran gitu?" ucap Arshaka menatap adiknya yang beda beberapa tahun itu.

"beda aja keliatan kok dirumah belakangan ini sikap kakak, terus juga ngga biasanya pede buat nyanyi di tempat rame kayak tadi, pasti ada target disana" ucap Naura, Arshaka meneguk ludah dari sana diam diam.

"aneh aneh aja firasat lo" Arshaka menjawab dengan gaya tengilnya.

"is serius, tapi kalo emang bener sama siapapun itu saran Naura jangan disakitin terus main main, gimanapun orang juga punya perasaan. jangan bikin kecewa" ucap Naura menasehati.

Arshaka terdiam sejenak.

ini hanya tantangan main main dan taruhan yang ia lakukan. ia berpikir mengapa bisa sejauh ini untuk berjuang toh belakangan tak mau dijalani dengan serius..

"iya iya" Arshaka hanya bisa mengiyakan hal itu walau sama sekali tidak sesuai dengan rencananya.

"nanti malem larut gue mau ke markas" ucap Arshaka jujur.

"terserah kak Arshaka, Naura ngga akan bilang selagi kakak ngga terlalu sering apalagi sampai ketahuan, Naura khawatir" Arshaka bisa lihat wajah adiknya khawatir disana.

"tenang aja gue ngga ngapa ngapain" Arshaka menepuk bahu Naura.

Naura mengangguk percaya oleh omongan Arshaka.

"by the way lo nanya nanya gitu, udah pdktan ama cowok ya?" Arshaka melihat wajah Naura berubah drastis.

"ENGGA" Naura menggeleng dengan kencang.

"muka lo merah dek" curiga Arshaka.

"engga ya, ini karena AC kak Arshaka jelek ngga dingin!" Naura mengalihkan pandangannya.

"cinlok sama siapa lo?" Arshaka menaikkan alis.

"kepo banget kak Arshaka, udah deh Naura mau ke kamar buat tugas, bye" Naura pelan pelan kabur dari situasi tersebut.

Arshaka tersenyum tipis, ia tak mempermasalahkan itu asalkan Naura jika berpacaran, berpacaran sehat bukan aneh aneh.

dengan posisi seperti itu, terputar seketika pikiran Arshaka kembali.

apakah ini benar benar hanya tantangan yang ia tanggung jawabkan untuk dilakukan? atau memang kemauannya sendiri?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KETUAKEL VS WAKILKEL [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang