'tugas' →[25]

1.4K 67 0
                                    

Arshaka mengerjapkan mata buka terlebih dahulu bangun kala mendengarkan suara alarm pukul setengah enam pagi bergetar kencang.

samping Arshaka sudah ada Nerva yang setia masih menerima pelukan Arshaka selama tidur dan sangat tenang memejamkan mata nyenyak tanpa merasa terganggu akan pergerakan sedikit pun.

Arshaka tidak membangunkan Nerva langsung karena kasihan, sebelum mengambil hpnya mengecek pesan, Arshaka sempat mengelus surai rambut Nerva gemas.

banyak sekali pesan pesan serta telepon masuk saat Arshaka membuka hpnya. entah dari Stephen dan Brayden, anggota anggota markas, juga orangtuanya.

tentu dengan gerak cepat Arshaka memberi pesan kepada orangtuanya mengabari bahwa dia menginap dirumah teman, suatu hari pasti ia akan kenalkan sebagai pacar kok.

"oi"

'buset bener pagi pagi nelpon, lo kemana kemarin habis pulang dari markas TOPCER. gue sama anggota anggota nyari binggung mau naro ni busuk dimana'

pada sebrang sana Brayden banyak melontarkan ucapan. sampai Arshaka mengecilkan volume takut Nerva terbangun.

"tempat biasa aja, gue lagi nginep dirumah Nerva"

'iye iye udah, bajingan bisa sempet aja lo. ntar sekolah ngga?'

"sekolah bareng Nerva"

'capek gue dengan kebulolan ketua, udah ah takut telat mandi dulu gue"

TUTTTT

mendapati Brayden mematikan telepon, Arshaka sekarang membulatkan niat membanguni Nerva pelan pelan.

"baby" ucap Arshaka menepuk nepuk pelan wajah Nerva.

Nerva terusik merasa seseorang terus terusan menepuk pipinya tentu ia membuka mata sedikit kesal mengantuk, ketika membuka mata ia menemukan wajah Arshaka.

"ini lepas pelukannya" ucap Nerva lembut tidak bisa mengomel baru bangun.

"kenapa?" Arshaka berucap tetapi Nerva hanya mendiamkan.

"mandi duluan atau dorong?" ancam Nerva mengeluarkan suara tampak serius.

"cium" jawaban Arshaka kini dengan menampilkan bibir maju.

masih pagi rasanya kesabaran Nerva sudah diuji oleh seorang Arshaka.

CUP

satu kecupan Nerva daratkan bagian salah satu pipi Arshaka. ia tidak ingin berhadapan dalam waktu panjang karena takut akan telat.

mendapatkan kecupan, Arshaka langsung menginjakkan kaki dilantai tanpa basi basi.

mereka bergiliran untuk mandi dan bersiap siap pergi kesekolah. masalah seragam sekolah Arshaka, Arshaka selalu sigap membawa tas hitam tidak terlalu besar yang ia punya untuk meletakkan beberapa seragam. tahu bahwa Arshaka tak bisa diam bolak balik markas bahkan nginep diam diam biasanya, jadi memiliki inisiatif membawa seragam.

"bareng sama gue berangkat" tawar Arshaka.

"ngga gue sendiri aja, takut dikira bolos pas orangtua gue pulang nanti" tolak Nerva menggelengkan kepala.

"nanti pas pulang mereka pasti liat gue nganter lo pulang" ucap Arshaka sempat membuat Nerva diam sebentar.

"gapapa gue sendiri" akhirnya Nerva kekeh menolak.

"mau tebar pesona dijalan? biar dilihat cewek cewek?" sewot Arshaka diberikan kerutan alis.

"heh yang bener aja! ngapain pagi buta kayak orang gila gue gitu. jauh banget pikiran lo, cemburu kan lo" bawel Nerva tak setuju.

KETUAKEL VS WAKILKEL [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang