'kegabutan hakiki' →[6]

1.8K 98 1
                                    

"kak Shaka, bosen ngga sih?" tanya Naura menghela nafas pelan.

Arshaka bersama Naura kini sedang gabut menonton diruang tengah film Netflix pada tv itu, sedangkan orangtua mereka sedang pergi berdua.

Hari ini adalah tanggal merah membawa keberuntungan bagi kalangan murid murid.

"iya bosen" jawab Arshaka mengutak-atik handphonenya.

"pergi yuk kak" ajak Naura yang tadi merebahkan diri lantas terduduk tegak.

"kemana emang?" tanya Arshaka mengalihkan handphone, lantas melihat tingkah Naura.

"gimana kalo... kita nyari camilan ke supermarket?" ucapan Naura diangguki oleh Arshaka.

"yaudah ayok lah" mereka berdua berdiri untuk bersiap siap menuju supermarket.

Arshaka sempat sekilas melihat jam ditangannya sudah pukul 3 sore.

"KAKK SHAKA!! KUNCI RUMAHNYA MANA??" teriak Naura dari lantai 2 sedang binggung mencari kunci rumah.

"lo turun, ini udah gue pegang kuncinya" jawab Arshaka dengan nada cukup keras.

Naura menuruni anak tangga menghampiri kaka lelakinya itu.

"ayok berangkat" semangat Naura diangguki Arshaka.

Arshaka juga Naura setelah mengunci rumah agar tidak kemalingan, lantas pergi menggunakan motor sport Arshaka yang membuat Naura sedikit mengeluh.

"kak Shaka, motornya panjang banget sakit pantat Naura nahan kayak bebek" keluh Naura diperjalanan membuat Arshaka tertawa kekeh.

"ya maunya emang make motor Mio?" ucap Arshaka gitu membuat Naura menggeleng.

"bukannya ngerendahin tapi Naura trauma naik motor Mio" Arshaka terheran heran mendengar omongan Naura

"lah kenapa?" Arshaka penasaran akan hal itu.

"soalnya pas Naura pulang bareng temen, dia nganterin ke rumah pake motor mio, malah jatuh dideket perempatan pas mau kerumah kita" cerita Naura membuat Arshaka tertawa.

"lho lo kok baru cerita?" Arshaka berusaha menahan tawanya agar Naura tidak terlarut kesal.

"baru sempet cerita sekarang karena kak Shaka setiap pulang sekolah belakangan ini selalu pergi sampe malem, mana sempet Naura cerita" ucap Naura jelas.

Arshaka dibuat terdiam hening akan omongan Naura..

• • •

sampai juga pada akhirnya di supermarket cukup besar daerah situ, lebih dulu Arshaka dan Naura sibuk mencar untuk mencari jajanan kesukaan mereka.

Arshaka yang sudah selesai memasukkan beberapa makanan ke troli, sekarang binggung mencari Naura entah kemana anak itu.

keliling kesana kesini namun Naura pergi kemana??

"Naura kemana dah" ia berusaha menelfon lewat nomor Naura namun nihil tak terangkat.

"Kak Shaka!" Arshaka langsung menengok kearah suara tertampak Naura menghampirinya.

"habis darimana etdah" helaan nafas muncul pada hidung lelaki itu.

"hehe maaf Naura tadi nyari samyang disana" Naura menunjuk tempat mie, Arshaka hanya bisa menggeleng geleng.

"yaudah gapapa udah selesai belanja?" tanya Arshaka diangguki Naura.

"udah kak tinggal bayar aja ayok" Naura menarik tangan Arshaka.

"totalnya 200 ribu kak, mau bayar cash atau kredit?" tanya mbak kasir itu.

"kredit" Arshaka mengeluarkan blackcard miliknya untuk membayar.

"terimakasih" ucap mbak kasir itu yang diangguki oleh Arshaka.

mereka berdua memutuskan untuk balik pergi kerumah setelah belanja, mereka pasti akan party makanan sampe rumah.

"kak Shaka, Naura mau nanya" ucap Naura terdengar serius ditelinga Arshaka.

"ya mau nanya apa" Arshaka mempersilahkan Naura.

"kak Shaka masih sering ke markas ya tiap sore sampe malam..." mendengar itu Arshaka terdiam sejenak lagi dan lagi.

"engga lah orang kakak main aja kerumah temen, sok tau Naura" Arshaka berusaha santai menjawab ucapan Naura.

"jangan bohong kak Naura udah tau kok" bisa Arshaka liat lewat spion wajah sedikit kecewa Naura tetapi ditutupi oleh senyuman.

"tau darimana?"

"tadi Naura cari mie di supermarket ketemu kak Laskara, temen markas kakak terus dia nanya..
'Naura bilangin ke Arshaka ya kalo nanti malam pergi ke markas' " Naura menceritakan membuat Arshaka lagi lagi terdiam.

"maaf" Arshaka hanya bisa mengeluarkan kata itu.

mama papa Arshaka saat pertama kali tahu Arshaka mengikuti geng motor dan markas markas, membuat orangtuanya tak setuju bukan marah tetapi menasehati, orangtua ia juga cukup kecewa saat mengetahui hal itu tertampang dari wajahnya.

tetapi Arshaka benar benar tak bisa lepas. terlalu susah.

"ngga papa kak Naura tau ngelepas hal yang biasa kita lakuin itu ngga gampang" ucap Naura.

Arshaka sudah diam lagi, terselimut rasa tercampur tak karuan pada benaknya.

'is it something wrong with me?' batin Arshaka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KETUAKEL VS WAKILKEL [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang