Chapter 2

2.3K 16 0
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

___

"Anika, suamimu benar-benar akan menerima ku kerja di perusahaan nya? " Tanya Alinta tidak yakin entah mengapa ketika bertemu calon atasannya sendiri yang tak lain suami Anika tiba-tiba saja rasa semangatnya hilang

"Aku sudah membicarakan ini 2 minggu yang lalu, kau tidak perlu khawatir dia juga memahamiku" Anika tampak menyemangati temannya itu yang sedang tidak percaya diri

Seperti kejadian sebelumnya Alinta yang di kabarkan mendapatkan pekerjaan di perusahaan terbesar karena berkat Anika yang menyuruhnya kerja di tempat suaminya sedangkan ia sendiri masih belum lulus dengan kuliahnya

Alinta berkuliah jurusan Akuntansi ia sendiri bahkan sudah mempunyai Toko buket bunga dan Cafe dekat dengan rumah nya, itu sendiri hasil kerja kerasnya sewaktu sekolah

Walaupun sudah memiliki usaha sendiri ia sendiri masih ingin melakukan pekerjaan, dirinya masih belum puas dengan hasil pencapaiannya semangat dan ambisinya tidak ada yang bisa mematahkannya

"Ta-tapi bagaimana jika aku melakukan kesalahan? "

"Tidak apa-apa namanya juga baru belajar lagi pula suamiku tidak sekejam di Film-film" tutur Anika ia kembali memakan steak yang ada di mejanya sedangkan Alinta masih setia memegang Jus Alpukatnya

Namun saat Alinta memperhatikan Anika tiba-tiba Matanya terhenti pada baju yang di kenakan teman nya itu

"Tunggu, Anika biasanya kau suka sekali memakai celana? Apa karena kau sudah menikah jadi selera outfit mu berubah? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu, Anika biasanya kau suka sekali memakai celana? Apa karena kau sudah menikah jadi selera outfit mu berubah? "

Mendengar pertanyaan itu Anika tersenyum kepada Alinta di depannya

"Aku lupa memberitahu mu, sebentar lagi kau akan menjadi Aunty"

Alinta membulatkan matanya terkejut dan tidak percaya

"What! Ja-jadi kau hamil? "

"Yups kehamilan ku sudah berjalan 1 bulan"

Alinta tersedak dengan minumannya

"Satu bulan? Kenapa baru sekarang kau memberitahu ku? A-aku belum mempersiapkan hadia buat debay di perutmu"

Anika tertawa renyah melihat ekspresi Alinta yang sedang protes hanya karena tidak memberitahu kehamilan dirinya lebih awal

"Tenanglah Alinta usia kehamilanku masih muda dan bayinya juga belum terbentuk entah itu laki-laki atau perempuan jadi kau masih ada waktu untuk membeli kado buat calon bayi ku"

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang