Chapter 9

909 10 1
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

____

05.00 AM

Alinta terbangun dari tidur nyenyak nya ia lantas langsung membereskan tempat tidur dan bersiap untuk membersihkan tubuhnya

Setelah mandi ia memakai baju dan lanjut skincare ran di sela-sela aktifitasnya Alinta di alihkan oleh suara notif pesan yang ternyata itu ada Anika










Saat sedang asik chatan dengan Anika tiba-tiba chatnya di alihkan oleh nomer tak di kenal menelpon dirinya

"Siapa? " Tanya Alinta kaget sambil mengerutkan dahinya ia mengangkat dan mendekatkan ponselnya di telinga sebelah kanannya

"Halo" Suara serak dan berat terdengar jelas di kuping Aira

"Halo, Alinta" Ucapnya sekali lagi dan saat itu juga Alinta tersadar ternyata itu adalah Federico

"Eh iya Tuan?"

"Bisa tolong ke kamarku?"

"Bisa" Panggilan itupun di tutup sepihak oleh Federico yang dimana Alinta masih tanda tanya kenapa dirinya di suruh ke kamarnya memangnya ada apa?

Alinta pun segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke arah kamar dimana atasannya itu tidur untung nya aktifitas mempercantik wajahnya sudah selesai jika belum mungkin Federico akan menunggu beberapa jam lamanya

Saat Alinta sudah sampai di depan pintu kamar hotel yang di tiduri Federico ia langsung mengetuk pintu dengan pelan, tak lama Federico membukakan pintunya dan memberikan isyarat untuk dirinya masuk ke kamarnya

Saat masuk Kamar Federico Alinta bisa mencium bau wangi bau musk yang memberikan kesan wangi menyegarkan, hangat, dan juga sensual

Federico memberikan sebuah Amplop berwarna coklat yang diamana Alinta bisa menebak bahwa isinya uang

"Berikan pada resepsionis hotel yang bernama Alan"

"Isinya apa Tuan? " Tanya Alinta spontan tidak sengaja karena memang ia sangat penasaran

"Beberapa lembaran Euro" Lalu Federico menatap cermin di sampingnya dan berusaha memakai dasi Hitamnya yang tampak sedikit kesusahan, melihat Tuan nya itu kesusahan Alinta berinisiatif membantunya

"Tuan biar saya bantu" Alinta menghampiri Federico dan mulai menggapai dasi di kerah kemeja putihnya karena badan pria di depannya terlalu tinggi sehingga Alinta harus menjinjitkan kakinya untuk menyeimbangkan tubuhnya yang tidak sampai

"Cantik" Ucap Federico dalam hati tidak sadar

Saat di rasa sudah selesai dengan dasinya Alinta melirik Federico yang ternyata sudah memperhatikan dari tadi

"Maaf Tuan" Ucap Alinta menundukan Kepala merasa sepertinya ia sudah bertindak kurang ajar

"Tidak perlu minta maaf, justru aku berterimakasih padamu" Federico lalu berjalan ke arah meja yang di atasnya terdapat sebuah benda kotak yaitu laptop

Jantungnya berdegup dengan kencang tubuhnya memanas dengan sendiri, namun ia sebisa mungkin menormalkan badan dan ekspresinya agar tetap terlihat tetap Cool

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang