Chapter 4

1.7K 10 0
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

(Budayakan Follow dulu sebelum di baca)

Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

____

Langit mulai cerah dan terang waktu sudah menunjukan pukul dua belas yang artinya jam istirahat/siang sudah mulai, para karyawan perusahaan tersebut turun ke pantai bawah di mana di sana sudah ada kantin yang sangat luas namun ada beberapa juga yang memilih makan siang di luar

"Alinta, mau makan siang denganku? "

"Boleh"

"Mau makan di luar apa di kantin? "

"Bagaimana kalo di kantin? Aku belum merasakan lingkungan di sana "

"Good, pilihan yang tepat"

Mereka berdua akhirnya turun ke lantai dasar menggunakan lift saat perjalanan ke kantin Alinta dan Ben tampak berbicara mengenai perusahaan Fedrico

"Ben, perusahaan ini mengelolah para artis kan? Itu berarti artis-artis terkenal berada di sini? "

"Tentu, tapi tidak di sini mereka ada di gedung sebelah"

Gedung perusahaan Fedrico terbangun tidak hanya satu tapi dua ia sengaja membangun dua agar pekerja Artis dan yang lainnya bisa fokus dan stabil, karena gedung itu berisi acara Podcast, Model, dan tempat latihan Akting para calon aktris lainnya

"Ouh, pantas saja sedaritadi aku tidak melihat artis satupun"

Ben tertawa renyah di sepanjang jalan mendengar penuturan Alinta sampai akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, Ben dan Alinta memilih tempat duduk dekat dengan kaca yang langsung memperlihatkan suasana di luar gedung

"Kau mau pesan apa? "Tanya Ben sambil membuka buku menu

Alinta sibuk memilih makanan yang ia mau pesan sedangkan pelayan kantin sudah menghampiri mereka berdua

"Tater Tots satu and Juice Avocado satu,Ben bagaimana dengan mu? " Tanya Alinta

"Tolong samakan saja pesanan ku"ucap Ben pada pelayan perempuan

"Ada lagi yang mau di pesan? " Tanyanya ramah

Alinta dan Ben tampak melirik satu sama lain

"Bagaimana denganmu Alinta? Apa masih ada yang mau di pesan? "

"Ah ya, Sudah cukup"

"Baiklah" Pelayan itu tampak mencatat pesanan mereka berdua karena sudah tidak ada pesanan lagi ia pun pergi

Sambil menunggu makanan mereka datang Ben dan Alinta tampak sedikit-mulai sedikit berbincang kecil-kecil

"Bagaimana pekerjaannya, Apa sulit? " Tanya Ben basa-basi

"Lumayan"

"Lumayan gampang atau lumayan sulit? "

"Gampang karena hanya memindahkan data-data "

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang