Chapter 26

366 11 3
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

---

Pagi ini, Federick mengajak Alinta untuk berbelanja barang yang menurutnya sangat disukai oleh wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini, Federick mengajak Alinta untuk berbelanja barang yang menurutnya sangat disukai oleh wanita itu. Alinta sebenarnya sempat menolak, merasa tidak perlu atau mungkin tidak tertarik, namun Federick tetap memaksanya dengan alasan yang tidak bisa ditolaknya.

"Ayo, ini untuk kamu. Kamu pasti suka," ujar Federick sambil tersenyum meyakinkan. Alinta pun akhirnya setuju, meskipun dengan hati yang sedikit ragu.

Sesampainya di pusat perbelanjaan mewah yang terkenal dengan barang-barang branded, Alinta pun mulai berbelanja dengan semangat, memilih dari atas hingga bawah segala sesuatu yang dirasa dibutuhkannya. Federick, di sisi lain, tidak menunjukkan keberatan sedikit pun. Bahkan, ia merasa senang melihat kekayaannya dihambur-hamburkan untuk Alinta, seolah-olah memberi segala yang bisa membuat wanita itu bahagia.

"Ini tempat yang sangat mahal, kau yakin mengajakku ke sini? Aku takut ada yang melihat dan mengenalmu, lalu memberi tahu istrimu, Anika," ucap Alinta dengan cemas, matanya mengamati sekitar.

Federick tersenyum santai, seolah semua itu tidak menjadi masalah. "Tenang saja, tak perlu khawatir soal itu. Kalau pun ada yang mengadu, itu urusanku. Yang terpenting, belilah apa yang membuatmu bahagia, apa yang membuatmu merasa senang," jawab Federick dengan enteng, tanpa ada sedikit pun rasa terbebani.

Alinta memandangnya sejenak, kemudian bertanya, "Apa Anika istrimu pernah ke sini?"

Federick menggelengkan kepala. "Belum, aku tidak sempat mengajaknya ke sini," jawabnya singkat, seolah itu adalah hal yang tidak perlu dipikirkan lebih lanjut.

Tiba-tiba, salah satu SPG (Sales Promotion Girl) datang menghampiri Alinta dan Federick dengan senyum ramah. Wanita muda itu mengenakan seragam elegan khas toko, lengkap dengan penampilan profesional yang menambah kesan mewah dari pusat perbelanjaan tersebut.

"Selamat Datang, Tuan dan Nyonya. Ada yang bisa saya bantu? Mungkin Nyonya tertarik dengan koleksi terbaru kami?" tanya SPG itu dengan sopan, sambil memandang Alinta yang sedang memeriksa beberapa barang mewah.

Alinta sempat terkejut sejenak, tetapi segera membalas dengan senyuman, "Oh, terima kasih. Saya melihat-lihat dulu."

Federick, yang sejak awal terlihat tenang, langsung ikut berbicara dengan nada santai, "Ya, tolong siapkan beberapa pilihan terbaik untuknya. Kami sedang mencari sesuatu yang istimewa."

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang