Chapter 11

1.2K 11 1
                                    

(Budayakan Follow dan vote dulu sebelum di baca)
___

"Sepanjang hari kau terus bersama Tuan Federico"

Alinta menoleh ke samping yang dimana Ben sedang fokus mengendarai mobilnya

"Iya? " Jawab Alinta bingung

"Kemana? "

"Hanya jalan-jalan sebentar"

Mendengar ucapan Alinta itu, Ben menghembuskan nafasnya berat dengan mata tajamnya yang masih menatap ke depan luasnya jalan raya

"Ada apa? Apa aku salah? "

Ben hanya diam seakan-akan kupingnya tuli, namun Alinta sangat peka ia tahu bahwa Ben sedang menahan amarahnya melihat jari-jarinya yang memegang Steering Wheel (setir) sangat kuat

"Kau marah padaku? Why? " Tanya Alinta sambil menatap Ben walaupun laki-laki itu memang tidak balik menatapnya

Ben menghentikan mobilnya di pinggir jalan kemudian ia menghembuskan nafasnya kasar

"Ada apa denganku, Mengapa kau marah padanya?Memangnya ada hubungan apa kau dengannya" Ucap Ben dalam hati menyadarkan nya sambil mengusap wajahnya dengan kasar

"I'm sorry Alinta, I have a little problem with my work"

Alinta mengusap lengan Ben dengan lembut

"It's okay, jika kau mau bercerita aku siap menjadi pendengarmu"

"Ya, terimakasih Alinta"

Kemudian Ben menjalankan mobilnya kembali menuju hotel, selama perjalanan Alinta tidak banyak bertanya ia paham mungkin ini jalan yang terbaik agar Ben tenang

Sesampainya di Hotel mereka akhirnya ke kamar masing-masing dan kebetulan kamar Ben dan Alinta berdampingan sedang kamar Atasan mereka berada sedikit jauh

"Good night"

"you too"

Mereka akhirnya masuk ke dalam kamarnya masing-masing.

Sesampainya di kamar Ben mendapatkan sebuah pesan dari Federico yang menayangkan dirinya dan Alinta

Seperti biasa Alinta baru saja menyelesaikan aktivitas mandinya dimana ia sedang meminum sebuah kemasan susu rasa coklat yang ia bawa dari Los Angeles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti biasa Alinta baru saja menyelesaikan aktivitas mandinya dimana ia sedang meminum sebuah kemasan susu rasa coklat yang ia bawa dari Los Angeles

Namun tiba-tiba saat Alinta sedang menikmati susunya ia di kagetkan dengan suara ketukan pintu kamernya, dengan gercep Alinta melihat lubang intip yang berukuran kecil untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya tengah malam

Melihat Tuan Federico yang datang Alinta pun spontan membuka pintunya

"Tuan? Ada apa? " Tanyanya, namun pria di depannya pun hanya menatap dirinya dari bawah sampai atas

Melihat Fedrico menatap dirinya aneh ia pun melihat ke bawah lebih tepatnya pakaiannya

"Astaga" Kaget Alinta sambil menutupi kedua dadanya dengan tangannya, ia lupa saat ini dirinya sedang memakai Lingerie dengan pendek di atas paha dan belahan dadanya terbuka Alinta lupa dirinya sedang memakai pakaian haram yang ia dapat dari temannya dulu sewaktu sekolah

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang