Chapter 19

952 12 17
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

_______

Pagi ini bekerja seperti biasanya dengan ruangan yang begitu dingin, Alinta bekerja seorang diri tanpa ada Benicio yang selama ini berada di samping meja kerjanya sudah 2 hari ini dirinya tak melihat Ben bahkan yang biasanya jam istirahat pun selalu bersama namun kali ini tidak rasanya seperti ada yang kurang.

Saat sedang bekerja ponsel Alinta terdengar suara notif pesan ia pun melihat siapa yang mengganggu dirinya, tak lama setelahnya Alinta menghembuskan nafasnya dengan berat

"Itu berarti dirinya harus siap bertemu dengan Fedric" Ucap Alinta dalam hati yang begitu lesu, apa yang akan terjadi jika mereka berkumpul bersama? Bisakah Alinta menghadapinya?

Alinta melanjutkan pekerjaannya kembali, sebenarnya dirinya ingin sekali menolak nya namun ia tidak bisa karena Anika sedang hamil ia memahami apa yang Anika rasakan menjadi seorang ibu hamil apa lagi ini anak pertama nya.

Berjam-jam Alinta duduk di kursinya ia mulai merasa badannya pegal-pegal dan kaku, jam pun menunjukan istirahat ia pun pergi keluar menuju kantin untuk memesan kopi.

Saat sedang duduk sendiri tiba-tiba seorang wanita menghampiri dirinya ia adalah Aurel orang yang tahu alasan mengapa Ben tidak bekerja.

"Hai" Sapa Aurel dengan lembut, ia pun duduk di kursi tepat di depan Alinta.

"Kau sendiri ya jadinya" Ucap Aurel sambil tersenyum

"Kau tahu aku? "

"Tentu, Alinta"

"Maksudku Bagaimana kau bisa-" Ucapan Alinta terpotong kala Aurel memotongnya

"Aku tahu, aku sering melihat mu berasa di sini bersamanya"

Alinta hanya menganggukan kepalanya paham.

"Apa kau bekerja di sini sudah lama? " Tanya Alinta basa-basi karena dirinya tidak terlalu mahir berkomunikasi dengan orang yang menurutnya asing.

"Lima tahun aku sudah mengabdi di perusahaan ini"

"Lima tahun?"

"Apa boleh kita menjadi teman? "

"Tentu saja, aku senang bisa memiliki teman baru karena aku baru mendapatkan teman satu orang saja yaitu Ben"

Mereka berdua pun saling mengobrol bercerita sampai jam istirahat selesai.

Saat Alinta masuk ke dalam ruangan kerjanya di sana ia melihat seorang pria bertubuh tinggi membelakangi nya sedang duduk di kursi miliknya dan dalam sekejap pun ia tahu siapa sosok itu.

"Fedric? " Fedric memutar kursinya kini pria itu bisa melihat wanita cantik di depannya.

"Aku membawakan mu makanan"

Alinta melihat banyak nya berbagai macam makanan di atas meja kerjanya.

"What, ini kebanyakan"

"Apa kebanyakan? "

"Tidak perlu repot-repot membawakan ku makanan, terimakasih" Ucap Alinta yang masih berdiri di depan mejanya karena kursi miliknya sedang di duduki Fedric.

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang