Chapter 23

437 9 1
                                    

Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih

Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh

Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita

Bijaklah dalam memilih Bacaan!

Happy Reading!

---

Federick duduk di sofa ruang tamu, matanya menatap layar ponselnya yang tiba-tiba bergetar. Pesan dari Alinta muncul di layar, kalimat singkat yang cukup mengejutkan.

Seketika itu, hatinya terasa berat, bergejolak antara rasa khawatir dan bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seketika itu, hatinya terasa berat, bergejolak antara rasa khawatir dan bingung. Ia tahu bahwa ini adalah konsekuensi dari perbuatannya semalam, tetapi saat itu, kata-kata yang datang dari Alinta terasa begitu mendalam, seolah memanggilnya untuk menghadapi kenyataan yang tak terhindarkan.

Federick meremas ponselnya dengan tangan yang sedikit gemetar. Ia memejamkan mata sejenak, berusaha menenangkan dirinya. **Apa yang seharusnya aku katakan padanya?** pikirnya. Federick tahu bahwa situasi ini sudah di luar kendalinya. Semua yang terjadi semalam—hubungan gelap dengan Alinta—telah mengubah banyak hal. Dan sekarang, ia harus memikirkan langkah berikutnya dengan hati-hati.

Dengan napas yang sedikit terengah, ia membalas pesan Alinta.

Federick tahu, pembicaraan itu tak akan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Federick tahu, pembicaraan itu tak akan mudah. Ia tidak bisa menutup-nutupi apa yang terjadi semalam. Sungguh, ia sudah terjebak dalam perasaan yang membingungkan—antara rasa bersalah dan dorongan yang tak bisa ia pungkiri. Namun, di sisi lain, ia tahu bahwa apa yang ia lakukan dengan Alinta akan berisiko menghancurkan semuanya, terutama hubungannya dengan Anika, istrinya yang selama ini ia cintai.

Saat pesan terkirim, Federick menatap ponselnya dalam diam. Rasa khawatir mulai menguasai dirinya. **Aku tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut.** Namun, seiring dengan perasaan itu, ada juga ketakutan tentang bagaimana ia akan menghadapinya nanti. Apakah Alinta akan terus mendesaknya untuk lebih banyak berbicara? Atau justru, apakah Anika akhirnya akan mengetahui semuanya?

CheatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang