To : Laluna Zaviya
Sori, gue batalin janji dateng ke acara grand opening butik lo, Yaya. Gladys minta ditemenin ke tempat kerjanya Varel sehabis jam makan siang. Gue nggak bisa nolak.
Sebagai gantinya, gue kirim buket bunga, oke? Sukses buat butik lo, Ya.
Sorry and regards,
your dearest bf
Jakarta, Present Day
ALDEFATHAN berengsek! Bisa-bisanya dia membatalkan janji di menit-menit terakhir. Aku meminta bantuannya untuk mendampingi di acara pembukaan butik "Classica" karena betulan butuh. Nggak disangka dia lebih mementingkan sahabatnya.
Aku mencampakkan buket beserta kartu ucapan ke tong sampah.
Kebencianku terhadap spotlight menempatkan Fathan di posisi penting acara ini. Aku butuh jiwa social butterfly-nya untuk menetralisir perhatian semua orang supaya tak terlalu fokus padaku.
Bagaimanapun juga, ini adalah kemunculan perdana Laluna Zaviya sebagai owner Classica.
"Permisi, Bu Zaviya." Suara ketukan pintu menginterupsi. Jiva muncul dengan penampilan rapi. "Acaranya dimulai lima menit lagi. Ibu bilang saya perlu mengingatkan untuk mengecek kesiapan Ibu."
"Perwakilan majalah InFashion udah dateng?"
"Sudah, Bu. Media dan orang-orang yang menunggu sale khusus hadir semua di depan." Asistenku mengangguk.
Keterangan tersebut hanya meningkatkan denyutan di kepalaku. Aku mulai menyesali keputusan membuka offline store Classica sebagai wujud diversifikasi risiko.
Eksis semenjak lima tahun lalu, brand fesyen yang dirintis gara-gara pemiliknya bingung mesti pakai baju apa untuk menghadiri anniversary pernikahan kedua ayahnya, kini mengalami pertumbuhan signifikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO, Love You Later
RomanceOnce upon a time, I loved Kadewa. Hanya berani memendamnya tanpa sedikit pun mengungkapkannya. Tersenyum saat melihatnya tertawa. Khawatir saat melihatnya terjatuh. Once upon a time, pusat gravitasiku adalah Kadewa. Selalu mencari-cari kesempatan un...