Ch. 19 | Telinga merah

3K 250 58
                                    

Walaupun hanya ada keheningan didalam mobil tapi, White merasa senang bisa dekat dengan saudaranya yang 10 menit lebih awal lahir darinya.

Hanya angin malam dan suara mesin yang menghiasi suasana perjalanan mereka. Tibalah didepan rumah sakit Lancelot.

Black memarkirkan mobil dan merekapun masuk kedalam.

Rumah sakit masih sepi karena mereka datang dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sakit masih sepi karena mereka datang dini hari. Keduanya tidak tidur sama sekali, entah kenapa malam ini terasa singkat.

White sibuk dengan pencarian Alvian dan informasi kebakaran rumahnya sedangkan black sibuk mencari pelaku penyiksaan Alvian dan rencana balas dendamnya.

Kedua laki-laki tampan dengan postur tubuh yang bagus itu berjalan di koridor.

Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan. Tidak aman kalau Al melihat ku. Itu bisa membuat black membabi buta jika tau aku yang melukai alvian

White memperlambat langkah kakinya.

" Ini, bara dirawat di ruangan ini ". Black berhenti tepat didepan pintu nomor 17. White semakin bingung dan cemas.

" Aku mau ke toilet, kamu masuk duluan black ".

" Pergilah, aku tunggu disini ".

" Masuk saja duluan black ".

" Baiklah, terimakasih white ". Black merasa senang white memberikannya izin melihat Alvian. Tangannya langsung menarik gagang pintu dengan raut wajah senang tanpa tau saudaranya terus melihat mimik wajahnya.

Black berdiri disebelah Alvian yang masih memejamkan matanya.

" Cepat sembuh bara, jangan membuatku cemas ". Ujar black sambil memasukkan tangan Alvian kedalam selimut.

Tiba-tiba jemari Alvian bergerak dan memegang tangan black.

" Bara? ". Bola mata black membola melihat pergerakan Alvian. Rasa senangnya tidak bisa digambarkan.

Alvian membuka matanya dan mencoba duduk.

" Shh.. ". Rintihnya sambil memegang pinggangnya. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit.

" Kamu belum sembuh, jangan duduk dulu ".

Alvian sama sekali tidak mendengarkannya, dia tetap berusaha duduk dan akhirnya black pun membantunya.

Alvian memeluk erat perut sixpack black sambil membenamkan kepalanya. " Jangan pergi lagi, tadi aku bangun dan kamu tidak disini ".

Gluppp...

Black mematung tubuhnya kaku merasakan pelukan Alvian. Perkataan yang keluar dari mulut Alvian semakin membuatnya tak bisa bergerak, Black merasa terhipnotis.

" Ini aku- "

" Iya, aku tau black. Tidak perlu menjelaskannya ". Ujar Alvian dan masih memeluk tubuh black.

Baby by me [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang