" Apa ini masih berkaitan dengan putraku? ". Ujar Demian dengan wajah serius, pasalnya dulu juga karena Alvian, black dikeluarkan paksa dari sekolah. Pertemuan ini diatur Victor karena ingin berbicara langsung dengan Alvian dan Demian.
Aku? Kenapa aku? Apa topik pembicaraan ini berkaitan denganku..
" Sebelumnya om minta maaf karna sudah mencampuri urusan kalian Al, om tau kalau kalian sudah bersama tapi sebagai orang tua, om harus melakukan ini, tidak apa-apa jika kamu membenci om sama seperti black yang membenci papanya sendiri. Tapi, om sangat berharap rasa peduli mu terhadap masa depan black. Om akan kecewa jika black terjebak dengan ilusinya dan menginginkan pernikahan denganmu. Jujur saja om tidak akan bisa membiarkan itu terjadi "
Glupp...!!!
Seperti disambar petir disiang bolong, Alvian merasa ulu hatinya tersayat mendengar fakta yang dikatakan Victor.
" Tunggu! Bersama? Maksudnya apa... ". Kemarahan terlihat jelas diwajah Demian.
" Maaf pa ". Kepalanya tertunduk.
" Tidak berguna! Papa sudah berusaha mendidikmu menjadikan namamu harum dimana-mana, bisa-bisanya kegilaan itu masih berlanjut. Apa semuanya tidak cukup memuaskan mu hah? Papa membawamu pindah saat kecil karna melihat sifat aneh dalam dirimu ternyata setelah dewasa bukannya berubah kamu malah memelihara sifat binatang itu ".
Seperti ribuan jarum menghantam ulu hatinya, Alvian terdiam mematung mendengar perkataan menyedihkan tentang dirinya. Kalimat-kalimat kejam Demian sudah biasa ia dengarkan dari kecil tapi sekarang bukan hanya telinga nya yang mendengarkannya membuat hatinya semakin pilu.
" Jangan terlalu keras Demian ". Ujar Victor.
" Otak babi, aku sudah berusaha mendidiknya supaya menjadi orang normal. Tapi lihat sekarang, kamu bahkan menulari penyakit aneh itu pada orang lain. Black sudah bersikap baik padamu sampai dia dikeluarkan dari sekolah. Sekarang apa lagi? Kamu ingin mengeluarkan nya dari kartu keluarga nya? Anak tak berguna! ". Demian memaki-maki putranya sampai banyak pasang telinga mendengar makian itu.
Memang benar Demian sudah mengajari putranya tentang perasaan yang seharusnya dia miliki. Disaat Alvian masih 10 tahun, Demian sudah menyadari sifat aneh anaknya karena Alvian menyukai sesuatu yang berhubungan dengan perempuan entah itu benda ataupun hal lainnya.
Demian merasa kecewa karena sampai sekarang Alvian tidak berubah. Dia masih menyukai anak laki-laki sama seperti puluhan tahun lalu saat dia mengakui sendiri bahwa dia menyukai white pada papanya.
Demian pernah mengurung Alvian di kamar mandi selama berhari-hari sampai anak itu memohon ampun dan berjanji tidak akan menyukai laki-laki lagi.
" Om minta maaf membuatmu dimaki oleh papamu sendiri, tapi om harap kamu paham situasi seperti apa yang akan kalian hadapi kalau melangkah terlalu jauh ". Sejujurnya Victor kasihan karena dia tidak pernah memperlakukan anaknya seperti Demian memperlakukan Alvian.
" Dia pantas dimaki! Dulu juga dia pantas dibully, sayangnya black putra mu terlalu baik sampai bertindak membantu anak ku yang tidak pantas dibela ini "
" Cukuplah Demian! Jangan terlalu melebih-lebihkan, bagaimana pun juga ini semua bukan hanya kesalahannya "
" Ini murni kesalahannya, bukannya bersikap baik pada black, dia malah mengajak anak itu gila sepertinya ".
Alvian berdiri dan berjalan menuju pintu keluar namun dengan sigap Demian menarik tangannya dan mendaratkan kepalan tangannya di wajah Alvian.
Debug~
Akhh..
" Hentikan! ". Victor menarik Alvian dan membawanya keluar sedangkan Demian ditahan oleh beberapa pelayan cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby by me [BL]
Teen FictionKisah cinta masa kecil Alvian berakhir dengan hubungan asmara yang rumit disaat usianya menginjak dewasa. Cinta segitiga Alvian, white dan black dibungkus dengan fakta yang mencengangkan. START : 8 Maret 2024 FINISHED : 1 Mei 2024