Ch. 11 | Kontrak

2.7K 189 7
                                    

Matahari mulai tenggelam, Awan menguning dan senja mulai redup. Tak terasa mereka berdua sudah menghabiskan waktu tiga jam lamanya menikmati keindahan sungai. Walaupun suasananya hening tapi itu memberikan kenyamanan dalam hati Alvian.

" Ini sudah malam, ayo aku antar pulang ". Tawar black.

" Tidak usah black, aku bisa pulang sendiri. Terimakasih atas waktunya aku benar-benar menikmatinya ".

" Baiklah, hati-hati dijalan ". Senyuman black memudar. Dia masuk kedalam mobilnya dan pergi lebih dulu.

Alvian hanya bisa memandangi Lamborghini itu melaju dengan kecepatan tinggi. Dia tau black pasti kesal karena menolak tawarannya.

Walaupun Alvian kecewa pada white tapi dia masih menganggap white orang terpenting dalam hidupnya. Jadi Alvian harus menjaga jarak dengan black demi hubungannya.

Alvian mengambil ponselnya dan melihat 29 panggilan tidak terjawab dari white. Alvian pun menghubungi white kembali.

" Al.. kamu dimana? Aku khawatir.. "

" Maaf sudah membuat mu khawatir "

" Kamu dimana? Aku kesana sekarang. Jangan menghindari ku. Mari kita selesaikan semuanya baik-baik. Aku tidak mau kehilangan mu Al "

" Ayo bertemu dirumah pribadimu  "

" Hah? Kamu serius? "

" Iyaa, aku dalam perjalanan. Sampai bertemu white ".

Alvian memutuskan panggilan dan memesan taxi menuju alamat rumah white. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Tapi Alvian merasa harus menuntaskan perasaannya. Jika terus menghindar semuanya akan semakin rumit.

Sedangkan white mondar-mandir didalam rumah. Dia bingung kenapa Alvian ingin datang ke rumahnya setelah mengetahui fakta tentang dirinya.

Apa yang akan terjadi? Aku tidak sanggup jika harus mengakhiri hubungan ini. Plis jangan meninggalkan ku Al, aku benar-benar mencintaimu.

White tersadar dari lamunannya setelah mendengar bel rumah. Dia pun buru-buru membuka pintu dengan perasaan yang bercampur aduk.

White menelan ludahnya sendiri melihat Alvian berdiri didepan pintu. Sejujurnya dia ingin memeluk Alvian namun terpaksa menahannya. Karena situasi saat ini sangat canggung.

" Masuk Al ".

" Mana kontrak yang perlu di tandatangani itu? Dan jelaskan setiap isinya supaya aku mengerti ". Ujar Alvian santai sambil mendudukkan pantatnya di sofa.

White mematung, matanya berkaca-kaca mendengar perkataan Alvian. Dia tidak menyangka Alvian akan mencoba memahami dirinya.

" Bisakah kita lebih serius membahasnya white? Kenapa kamu hanya berdiam diri? ".

" Hah? Iya bisa, bisa.. tunggu aku akan mengambilnya ". Dengan wajah bahagia white masuk kedalam kamar mencari dokumen penting miliknya. White sedikit linglung sangking tak percaya apa yang terjadi sekarang.

Dua lembar dokumen berisi perjanjian penting mendarat diatas meja tepat dihadapan Alvian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua lembar dokumen berisi perjanjian penting mendarat diatas meja tepat dihadapan Alvian. Dia pun mengambil lembar dokumen pertama dan membaca isinya.

 Dia pun mengambil lembar dokumen pertama dan membaca isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CONTRACT :

1. Dominan tuan dalam hubungan dan bottom harus menuruti keinginannya selama di red room.

2. Bottom tidak boleh mencium dominan tanpa persetujuan.

3. Bottom harus memakai mainan seks selama di red room.

4. Setiap mainan dan alat yang akan digunakan harus disetujui kedua belah pihak.

5. Bottom berhak menolak jika keinginan dominan terlalu berlebihan tapi penolakan dilakukan sebelum aktivitas fisik.

6. Jika aktifitas fisik sudah dilakukan, penolakan tidak berlaku bagi bottom.

7. Sebelum seks dilakukan, bottom harus memasukkan dildo kedalam miliknya sendiri.

8. Bottom bisa mengatakan berhenti ditengah permainan jika sudah tidak sanggup. Tapi permintaan itu dapat disetujui jika menggunakan kode. ( Yes jika ingin berhenti dan No jika ingin lanjut ).

9. Dominan tidak memasukkan miliknya kedalam milik bottom.

10. Bottom harus memohon untuk dicambuk jika melakukan kesalahan.

Ttd.

White Victor Igbonefo

White Victor Igbonefo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvian seperti patung membaca setiap baris perjanjian. Sangat tidak manusiawi itulah hal yang terlintas dalam benaknya.

Bagaimana tidak, setiap baris kalimat dalam surat perjanjian hanya ada perintah dan larangannya. Seperti tahanan dalam penjara.

 Seperti tahanan dalam penjara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby by me [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang