Ch. 24 | Tiba-tiba 3 tahun

1.9K 163 13
                                    

Waktu berlalu begitu saja, Alvian mulai terbiasa hidup seperti dulu sebelum bertemu black dan white. Bulan pertama di eropa terasa masih asing dan hari-harinya masih terus mengingat black.

Sekarang sudah tiga bulan dan semuanya mulai normal kembali. Alvian melanjutkan s2 dan bekerja paruh waktu di studio pameran karya seni. Berhubung jurusannya sastra jadi Alvian juga menyukai seni.

Hari-hari nya hanya disibukkan dengan aktivitas kuliah dan bekerja. Alvian sudah menikmati kesehariannya.

" Ar, aku pulang lebih awal karna ada urusan penting ". Ujar Alvian sembari merapikan tasnya.

" Mau ketemuan ya? Tumben tidak lembur ". Arka tersenyum jahil dan melirik Alvian.

" Iya, mau nemuin pacar mu ". Balas Alvian.

" Heh! Jangan merayu pacarku ya! ". Arka menunjuk-nunjuk Alvian.

" Tidak janji.. " Alvian menyeringai kecil namun terlihat sangat jahil pertanda dia sedang bercanda. Arka pun menggeleng sambil terkekeh kecil.

Sebuah Lamborghini hitam sudah menunggu dipinggir jalan. Alvian pun buru-buru masuk dan merekapun pergi.

" Ada apa king? Kenapa tiba-tiba kalian mengadakan pertemuan sore-sore begini? ". Alvian bingung pasalnya mereka sering bertemu dan Kalau ada pesta pasti dimalam hari karna setiap orang punya kesibukan masing-masing. Ditambah dengan ekspresi wajah king yang terlihat datar.

" Ikut saja, sepertinya ada hal yang penting. Aku juga tidak tau, tapi Elodie bilang Flo menangis di Mension sejak tadi pagi ".

Alvian pun diam setelah mendengar perkataan king. Ya, mereka selalu merundingkan setiap masalah yang terjadi walaupun itu bersifat pribadi.

Setelah sampai di Mension Alvian langsung bergegas masuk dan benar saja. Lantai dipenuhi tisu dan diatas sofa Elodie tengah memeluk Flo mencoba menenangkannya.

Alvian dan king pun duduk di sofa tak lama kemudian Kenzio datang membawa segelas air putih dan memberikannya pada Flo.

" Hwaaa... Aa..Hikss... ". Tangisnya kembali pecah setelah semua orang berkumpul.

" Apa yang terjadi hmm? ". Alvian menyeka air mata Flo dengan kedua ibu jarinya.

" Hiks.. papa- papa menjodohkan ku dengan putra rekan bisnisnya hiks.. ". Flo mulai sesenggukan.

Mereka semua memeluk dan mencoba menenangkannya. Mereka paham Flo pasti kecewa dengan keputusan orang tuanya. Pasalnya Flo wanita karir yang belum menginginkan pernikahan namun sudah dijodohkan bahkan dengan orang yang tidak ia kenal.

" Tidak apa-apa walaupun kamu menikah tidak akan ada yang berubah, kami tetap akan menjadi temanmu dan karir mu pasti masih bisa dilanjutkan ". Ujar Alvian dan diangguki yang lain.

" Aku tidak sedih tapi aku bahagia hiks.. " Ucapnya sesenggukan membuat kening teman-temannya mengerut.

" Maksud kamu apa Flo? ". Elodie berdiri dan berkacak pinggang.

" Hah... Aku capek menangis dari pagi. Aku lagi menangis haru karna calon suamiku seorang pebisnis muda dan wajahnya sangat tampan ". Ujar Flo santai.

Seketika merekapun memelas dan berbaring di lantai. Elodie memutar bola matanya malas dan berbaring diatas sofa.

" Sudah dari pagi aku menenangkan mu, dasar anak setan ". Ujar Elodie kesal.

" Hahaha... Kalian tidak bisa membedakan tangis bahagia dan tangis sedihku? ".

" Ouch.. ". Flo memegangi keningnya yang baru saja dijentik oleh Kenzio.

" Tau gini mending aku kembali ke cafe ". Ujar kenzio. Dia mengelola sebuah cafe besar dipinggir jalan.

Baby by me [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang