Ch. 7 | Kencan pertama

2.8K 194 6
                                    

" jadilah pacarku white "

" Sebenarnya aku ingin mengajakmu berkencan. Tapi aku takut caraku berkencan tidak sesuai denganmu "

Seperti gemerlap bintang di langit. Kegelapan memberinya cahaya yang indah dan menjadi rona cantik menghiasi langit malam.

Walaupun alvian baru merasakan kehampaan setelah black pergi dari rumahnya. Namun sekarang dunianya berubah menjadi indah setelah white menerima cintanya. Dan tak disangka white juga menyatakan perasaannya. Alvian benar-benar bahagia.

" Ayo kita berkencan, aku tidak masalah dengan caramu menjalaninya ". Ujar Alvian.

"Kamu yakin? ".

" Iya, lakukan apapun yang kamu inginkan white. Aku selalu menyukainya ".

White menarik tubuh Alvian kedalam pelukannya. " Aku mencintaimu Al, sangat mencintaimu. Aku ingin kamu juga mencintaiku apa adanya ".

" Apa yang kamu katakan, seharusnya aku yang mengatakan hal itu. Kamu benar-benar sempurna white ". Alvian mengeratkan pelukannya. Akhirnya perasaan yang selama ini ia pendam berlabuh dihati yang tepat.

___

Sebuah vas bunga kaca terbang dan hampir saja mengenai kepala white. Orang yang melemparkan vas itu berdiri tegak dengan mata elangnya. Tatapan yang mampu mencabik-cabik white.

" Apa yang terjadi black? Kenapa kamu melemparkan vas bunga itu? ". White mengambil sapu dan sekop untuk membersihkan pecahan kaca.

White tau kemarahan black pasti ada hubungannya dengan Alvian. Tapi dia tetap mencoba tenang karena tempramen black sangat buruk.

Black menghampiri white dan menarik kerah kemeja putihnya. " Beraninya kamu mendahului ku! Alvian itu milikku! Milikku bajingan ". Black mengeraskan rahangnya.

" Black! Sadarlah... Alvian menyukai ku bukan kamu. Jadi hentikan amarahmu ". Tangannya dengan lembut melepaskan genggaman erat black pada kerahnya.

" Aku akan membunu- ". Black menggantung ucapannya setelah mendengar samar suara Alvian didepan pintu.

" Permisi.. "

Seketika kedua saudara kembar itu bergegas membuka pintu.

Tidak salah lagi, Alvian berdiri di depan pintu menenteng beberapa kantong plastik. Alvian tersenyum tipis setelah melihat black.

" Al.. " white menggaruk-garuk lehernya.

" Aku membawa beberapa makanan dan sayuran. Ini- ". Alvian menyodorkan kantong itu pada Black membuat keduanya saling menoleh.

" Terimakasih atas bantuannya kemarin black ". Alvian mencoba bersikap santai walaupun sebenarnya dia gugup memulai awal yang baru dengan status berpacaran dengan white.

Dengan wajah dingin dan kaku black menerima kantong plastik. " Sebenarnya kamu tidak perlu memberikan ini, aku melakukannya dengan senang hati ".

Alvian menggenggam tangan white telat didepan black. " Aku dan white berpacaran black ". Ujarnya tanpa berpikir panjang.

Tatapan black menjadi sendu. Tubuhnya kaku melihat tangan Alvian menggenggam erat tangan white. Kalimat yang keluar dari mulut Alvian seperti ribuan jarum menghantam hatinya. Perih dan sesak.

Black berbalik dan pergi tanpa mengucap sepatah kata. Seakan mulutnya terkunci dan kakinya berjalan mengikuti hatinya.

White tersenyum menatap Alvian yang sangat berani mengatakan langsung hubungan mereka. Ketulusan Alvian membuat white semakin menyukainya.

Tapi tidak dengan Alvian. Entah kenapa dia merasa sangat bersalah melihat sorot mata black. Dia seperti bisa merasakan kesakitan yang diterima black.

" Muachh ... Thank you ". White mendaratkan kecupan singkat dipipi kiri Alvian. Sontak Alvian terkejut dan membulatkan matanya.

" White - ". Alvian memegang pipinya.

" Pacarku sangat menggemaskan, hari ini aku tidak sibuk. apa yang kamu inginkan hmm? ". Tangan kekar itu menarik pinggang Alvian.

Alvian tersipu dan menundukkan kepalanya. " Aku baru tau kamu bisa bersikap lebih manis white ".

" Hari ini waktuku khusus untuk mu, apa yang kamu ingin kita lakukan? Atau kemana kamu ingin pergi Al ? ".

" Eumm... Bagaimana kalau menonton? ".

" Boleh... "

Alvian pun tersenyum lebar dan mengalungkan tangannya dilengan white. Merekapun keluar dari rumah dan mencari bioskop terdekat.

Kencan pertama, Alvian memang ingin menonton film bersama pancarnya.

Kencan pertama, Alvian memang ingin menonton film bersama pancarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby by me [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang