KEBETULAN ATAU TAKDIR

1.8K 91 6
                                    

POV AUTHOR
Seorang pria paruh baya dengan setelan jas formal nya melajukan mobil dengan kecepatan penuh, menyalip pengendara lain. Hatinya di landa kecemasan setelah mendengar kabar bahwa putra bungsunya berada di rumah sakit. Entah apa yang terjadi pada putranya...

Setelah tiga puluh menit berkendara ia tiba di Rumah Sakit Gandaria, tepatnya berada di pusat kota. Pria dengan jas hitam itu memarkirkan mobilnya di tempat parkiran. Dengan langkah lebarnya berjalan memasuki gedung rumah sakit.

Berjalan menghampiri ruangan UGD. Tepat seseorang berjas putih keluar dari ruangan itu.

"apa yang terjadi dengan putraku?" tanya pria paruh baya itu.

"apa anda keluarga pasien?"

"iya, saya Ayahnya"

"ada hal penting yang ingin saya bicarakan pada anda, ini menyangkut kondisi pasien." Ujar Dokter itu dengan serius.

Aditama mengangguk, lalu mereka berbicara di ruangan Dokter Briyan.
....

Setelah mereka selesai berbicara, kini Aditama keluar dari ruangan itu dengan keadaan kacau, raut wajah cemas tak luput dari pandangan.

'apa putra anda pernah mengalami trauma mendalam, sebelumnya?'

Aditama mengganguk membenarkan ucapan Dokter Briyan.

Dokter Briyan menghela nafas, 'mengapa di biarkan begitu saja?'

'maksud Dokter apa?'

'pasien mengalami amnesia pasca trauma. Dan traumannya muncul kembali pada pemicu yang sama. Dalam alam bawah sadar pasien melakukan hal yang membahayakan keselamatan.'

'itulah dampak yang terjadi jika kita tidak bertindak secepat mungkin, sewaktu-waktu pasien tidak bisa mengontrol alam bawah sadar-nya. Hal yang terburuk adalah pasien bisa melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.'

"Papa harus bagaimana, Son?"

"...Papa tidak ingin kau menginggat kembali kejadian itu."

Aditama mengusap wajahnya dengan kasar. Suara langkah kaki terdengar samar di telinganya. Ia membuka matannya melihat pemuda yang saat ini sudah berada di depannya.

"terimakasih telah menyelamatkan putra om, ARSEL."
....

Mata yang semula memejam sempurna, kini mulai terbuka perlahan.

"son, kamu sudah sadar! Apa ada yang sakit?"

"P-papa..."

"...kenapa Kai ada di sini? Apa yang terjadi, Pa!?"

Aditama membeku sejenak, ia sudah tau jika hal ini akan terjadi dengan putranya. Untuk keduan kali nya, Putranya telah melupakan semua ingatan buruk itu.

"tidak ada yang terjadi Son, putra Papa hanya sakit"

"tapi kenapa badan Kai sakit semua, Pa?" tannya Kai yang membuat Aditama tak berkutik.

"Kai sakit apa, Pa?"

Tangan kekar Aditama bergerak, mengelus surai rambut putranya.

"Kai hanya kecapekan." Jawab Aditama.
....

Di lain tempat sekumpulan remaja sedang asik berkumpul membicarakan suatu hal penting.

Pukk

Remaja lain yang baru saja tiba meletakkan sebuah foto di tengah-tengah mereka. Seketika atensi mereka semua tertuju pada foto yang di letakkan tiba-tiba di hadapan mereka.

"siapa tu Ki?" tannya pemuda yang memakai kaca mata bening.

Remaja di sampingnya mengambil foto itu, "kenapa lo bawah foto Niko?"

"dia bukan Niko" jawab pemuda yang memakai topi hitam, orang yang membawah foto itu.

"Dia Kai, Kainal Ezill Bramasta."

"Bramasta!! Bukannya itu margannya Arya?" tannya pemuda lain yang memiliki tahi lalat kecil di hidungnya.

"iya, dia adiknya Arya."

"kenapa dia mirip sekali dengan Niko?"

"gue juga nggak tau, mungkin itu sebuah kebetulan atau..."

"...takdir."

Foto Kai

Foto Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ada yang masih ingat sama geng Black Fire?

.....

ARSEL (B×B) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang