AYAH KAI

544 24 0
                                    

Flshback Off

“siapa anda?” tanya Kak Arsel. kami duduk di ruang tamu, gue duduk di samping Kak Arsel sedangkan orang itu duduk di sofa lain samping Kak Arsel.

Entah apa yang pria itu rencanakan hingga repot-repot kemari. “saya Ayah Niel.”

Deg!

Tangan gue gemetar tanpa alasan, dada gue sesak seolah terhimpit bendah besar. “lo gapapa?” tangan hangat Kak Arsel menyentuh tangan gue.

“g-ga papa, k-kak...,” jawab gue dengan suara gemetar.

Apa yang terjadi dengan diri gue?

Tubuh gue kacau, nggak biasanya gue seperti ini?

Apa lagi orang itu menatap gue dengan tajam. Dada gue semakin sesak, nafas gue tersengal-sengal, keringat mulai bercucur membasahi kening.

Apa gue sakit ya?

“Kai... Kaii!!”

Gue mencoba meraih tangan Kak Arsel, sementara tangan lain memegang dada yang semakin sesak, oksigen mulai menipis.

“K-kakk...., To-lo...ngg...,”

Brakk!

Semua gelap.
....

POV AUTHOR

Kai terjatuh sebelum sempat Arsel meraih Kai.

Arsel mengendong Kai ala bridal style, sementara orang yang tadi mengaku sebagai Ayah Kai mengikuti Arsel dan Kai menuju pintu utama. Sebuah mobil datang di hadapan mereka. Arsel sudah menyuruh bodyguard untuk menyiapkan mobil.

Arsel membawah masuk tubuh Kai yang tak sadarkan diri, menatap wajah Kai yang memucat dengan keringat yang membasahi kening. Dari balik kaca mobil ia menatap balik pria tadi, entah apa yang terjadi dengan Kai hingga membuatnya terjatuh pingsan setelah kehadiran pria itu. Padahal tadi keadaan Kai baik-baik saja.

Tidak lama mereka tiba di rumah sakit terdekat, Kai langsung saja di tangani oleh dokter. Sementara Arsel menunggu didepan, sebuah nada dering pnsel terdengar dari saku celana.

Arel mengeluarkan ponselnya, ada nama Tuan Max yang terterang. Sepertinya Tuan Max sudah mengetahui apa yang terjadi pada Kai. Tidak hanya Arsel yang dikirim Tuan Max untuk mengawasi maupun menjaga Kai, ada puluhan bodygurd dunia bawah yang di kerahkan langsung untuk menjaga Kai di dalam mansion maupun luar mansion.

Arsel menekan tombol hijau dilayar ponselnya, “habisi dia!!” suara bariton dari sebrang.

Ini bukan pertama kali Arsel mendepat perintah untuk menghabisi seseorang, tapi kali ini berbeda. Tuan Max memintanya untuk menghabisi pria yang mengaku sebagai Ayah Kai.
....

Hari berganti. Sang rembulan sudah digantikan oleng sang surya untuk menyinari awal yang melelahkan untuk sebagian besar orang. dimana semua orang sedang dibuk oleh dunia mereka masing-masing, berbeda dengan remaja yang terbaring lemah dengan masker oksigen yang bertender apik di hidung dan mulutnya.

“belum sadar juga?” seorang pria yang setia duduk di sebelah ranjang menoleh.

Arsel, pria itu melepas gengamanya dari tangan kecil Kai. Berdiri menunduk memberi hormat Tuan Max. “keadaannya masih sama seperti kemarin!”

Dengan kaki lebar Tuan Max menghampiri brangkar, “pergilah, saya yang akan menjaganya.” Perintah Tuan Max. Sejujurnya Arsel tidak ingin meninggalkan Kai yang masih terbaring lemah, tapi ia tidak bisa melawan perintah Tuan Max.

Pintuh ditutup oleh Arsel. Tuan Max duduk di tempat Arsel tadi duduk, di tatapnya wajah teduh yang memucat itu. Perasaan bersalah mengerogot hati Tuan Max, kenapa dulu ia tidak menyalidiki terlebih dahulu bayi siapa yang di kandung Mira. Tuan Max terlalu dibutakan oleh rasa kecewa atas semua pengkhianatan yang mantan istrinya lakukan dulu.

Tangan Tuan Max terulur, rambut putranya halus sehalus sutra. Tuan Max menghentikan acara mengelus rambut Kia, ia menatap tanganya sendiri. Dengan tangan ini juga ia memisahkan kedua puranya, yang mengakibatkan kedua putranya itu tidak saling mengenal.

Setiap harinya Tuan Max mendatangi makam putranya yang bernama Niko, tanpa henti-hentinya memohon maaf pada gundukan tanah itu. Berharap di atas sana putranya Niko memaafkan kesalahn yang ia lakukan.

















....

ARSEL (B×B) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang