KESALAHAN BARA

754 39 0
                                    

POV AUTHOR
Semua orang panik melihat Kai yang tiba-tiba histeris. Seketika kepanikan memuncak setelah Kai pinsan di dekapan Aditama.

Tuan Aditama membopong tubuh Kai, sebuah mobil yang sudah di persiapkan berjalan menuju rumah sakit terdekat. Tuan Max dan Bara mengunakan mobil lain berjalan di belakang mobil yang di tumpangi Kai dan Tuan Aditama.

Semula bermula ketika Tuan Max memperkenalkan Bara kepada Kai. Bara yang menyadari luka masa lalu yang ia berikan kepada Kai kini membekas, ia tahu jika selama ini Kai menderita penyakit amnesia pasca trauma. Mungkin ingatan tantang Bara kembali.

Bara merasa sangat bersala karena kesalahan yang ia sengaja kini menjadi bumerang. Kai, pemuda yang dulu selalu di hina dan lebih parahnya ia lecehkan bersama kedua temanya justru pemuda itu adalah adik kandungnya sendiri.

Pemuda yang hampir menyerupai Tuan Max itu membayangkan setrauma apa Kai kepadanya. Hingga adiknya itu begitu histeris.

Mobil yang mereka tumpangi sudah memasuki perkarangan rumah sakit, para perawat menghampiri dengan membawah brankar. Kai di bawah ke ruangan UGD, tiga puluh menit mereka bertiga menunggu di depan ruangan.

Seorang Dokter keluar dari suangan UGD, “bagaimana keadaan putraku?”

“apa pasien perna mengalami trauma mendalam?”

Tuan Aditama menatap Bara sekilas, “iya”

“untuk beberapa waktu jangan biarkan pasien sendiri. Pasien yang mengalami trauma akan labil menyakiti diri mereka sendiri.”

“apa putraku bisa sembuh?” kali ini Tuan Max yang berbicara.

“saya tidak bisa menjamin, Dr.Damian selaku psikolog yang akan menangani lebih lanjut.” Ucap Dokter itu lalu pamit undir diri.
....

PLAK!

Sebuah tamparan keras di layangkan. Bara yang menerima tamparan untuk pertama kalinya dari sang Papa hanya diam. Ia tahu apa kesalahan yang membuat Papa nya sampai semarah ini hingga berani manamparnya.

“maaf.”

Tuan Max membuang muka, sebenarnya ia tidak tega memperlakukan putra sulungnya seperti ini. Emosinya tidak bisa ia kendalikan, Tuan Max sudah berusaha.

“kata maaf mu sudah tidak berguna, Son. Adikmu sudah mengingat semuanya.”

Mungkin ini teguran dari Tuhan, atas semua hal buruk yang di lakukan Bara ke orang-orang yang menurutnya rendahan. Di sekolah Bara selalu saja memperlakukan beberapa temanya dengan sangat buruk, bakhan ia tak segan untuk melecehkan korbanya. Sama seperti yang ia lakukan kepada Kai.

“sekarang Papa tidak tahu harus bagaimana lagi untuk meminta maaf ke putra bungsu Papa.”

“maafkan aku, Pa. Aku tidak tahu jika Kai adalah adikku jika aku tahu dari awal aku tidak mungkin mel--” kalimat Bara terjeda.

“JANGAN BERANI BERANINYA MENYEBUT KALIMAT ITU” bentakan Tuan Max membuat Bara seketika terdiam.

“berdoalah pada Tuhan agar adikmu pulih dan mau memaafkan semua kesalahan kita.” ucap Tuan Max lalu pergi meninggalkan Bara yang masih terdiam di sana.

Bara meremas ujung celananya. Ia benar-benar menyesal telah memperlakukan Kai dengan sangat buruk. Awalnya Bara tidak meneriman jika Kai adalah adik kandungnya, tapi setelah Papanya memberikan hasil tes DNA yang lagi-lagi menunjukkan jika Kai benar- benar adik kandungnya, ia menerima. Di sisi lain ada rasa penyesalan yang menjangal di hati.











....

ARSEL (B×B) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang