***
Dua hari sudah Zamora tidak masuk sekolah karna dirinya jatuh sakit dan sekarang dengan wajah cerianya Zelina menatap gerbang sekolahnya dan segera memasukinya.
"Mor yampun lo kemana aja kok dua hari ini lo gak masuk sekolah" cerocos Qiara saat Zelina baru saja mendudukan tubuhnya di bangku miliknya.
"Aku sakit Ra" jawabnya sambil meringis pelan karna dirinya lupa mengabari sahabatnya ini.
"Ish ko lo gak ngabarin gue sih" jawab perempuan itu kesal.
"Lupa Ra. Maaf yaa hihi" Zamora mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk peace.
"Tau deh" jawabnya ketus.
"Ihh udah dong jangan ngambek gini sama Mora. Jelek nanti sahabat aku ini" Zamora dengan gemas mencubit pipi Qiara membuat gadis itu memekik kesakitan.
"Sakit Mor, emang gue anak kecil apa" ucap Qiara dengan sewot.
"Ya makanya jangan ngambek dong".
"Emang siapa sih yang ngambek" ucap Qiara gemas bercampur kesal pada Zamora.
Zamora hanya tertawa dan saat akan menjawab ucapan Qiara seorang guru memasuki kelas bersama seorang pemuda tampan.
"Selama pagi anak anak".
"Pagi bu".
"Hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu" guru itu mempersilahkan murid baru itu untuk mengenalkan dirinya.
Pemuda yang belum di sebutkan namanya itu tersentak dan menganggukan kepalanya pelan.
"Rafael Kinza Aditama" ucapnya singkat dan jelas.
Pemuda bernama Rafael itu kembali menatap gadis cantik yang sedang berbincang dengan temannya.
"Kira kira dia udah punya cewek belum ya" celetuk Qiara membuat Zamora langsung menolehkan kepalanya.
"Emang kenapa"
"Ya gapapa, masa cakep cakep kek gitu gak punya cewek sih" Qiara menatap ke depan kembali.
"Bilang aja kalo kamu suka Ra" yang hanya di jawab cengiran Qiara.
Zamora menggelengkan kepalanya, sedangkan Qiara masih menyengir dan untuk soal tadi dirinya hanya bercanda.
Zamora kembali menatap ke depan, nafasnya tercekat beberapa detik saat tatapan matanya bertabrakan dengan siswa baru tersebut.
Kembali ke Rafael, pemuda itu tersenyum tipis saat gadis yang tengah ia tatap itu mengalihkan pandangannya.
"Ya sudah kalau begitu kamu bisa duduk di bangku yang masih kosong" Rafael menganggukan kepalanya dan berjalan melewati Zamora yang sekarang tengah menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN GERALD (On Going)
De Todo[ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Maaf... Jika diri ini selalu menyakiti hati maupun fisik kamu, yang pada akhirnya kamu lebih memilih pergi dengan meninggalkan luka menganga di hatiku. -MAXUEL GERALD BRATAWIJAYA- Tuhan bolehkah a...